Pesawat AU Penjemput Alkes Covid-19 dari China Tiba di Natuna Pagi Ini

Pesawat Hercules tersebut sekarang telah kembali menuju Indonesia. Namun, tak langsung ke Jakarta melainkan ke Natuna dulu.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 22 Mar 2020, 07:51 WIB
Diterbitkan 22 Mar 2020, 07:51 WIB
TNI menerbangkan Hercules ke Shanghai, China, untuk menjemput alat kesehatan terkait penanganan Covid-19 yang dibeli pemerintah
TNI menerbangkan Hercules ke Shanghai, China, untuk menjemput alat kesehatan terkait penanganan Covid-19 yang dibeli pemerintah. (dok Puspen TNI AU)

 

Liputan6.com, Jakarta - TNI menerbangkan Hercules sebagai pesawat angkut berat C130 ke Shanghai, China, untuk menjemput alat kesehatan terkait penanganan Covid-19 yang dibeli pemerintah. Pesawat tersebut sudah sampai di Hainan, China sejak Pukul 17.00 WIB waktu setempat. Yang kemudian diprediksi akan sampai di Shanghai sekitar jam 19.00 sampai 20.00 WIB.

Adapun disebutkan pesawat Hercules tersebut sekarang telah kembali menuju Indonesia. Namun, tak langsung ke Jakarta melainkan ke Natuna dulu.

"Ya nanti sampai jam 10-an di Natuna," kata Kasubdit Penum Dispen TNI AU Kolonel M Yuris kepada Liputan6.com, Minggu (22/3/2020).

Dia pun menuturkan, pesawat Hercules akan ke Natuna dulu untuk transit. Apalagi para pasukan tersebut sudah bertugas 24 jam tanpa henti.

"Ya harus transit dulu, karena harus isi bahan bakar, kemudian krunya sudah 24 jam terbang. Istirahat dulu. Kalau dipaksakan bisa mempengaruhi keselamatan," ungkap Yuris.

Saat ditanyakan kapan akan sampai di Jakarta? Dia hanya menuturkan. "Nanti saya akan update lagi," tukasnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Sebelumnya Tiba di Hainan

Sebelumnya, Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara (Kadispen AU) Marsma TNI Fajar Adriyanto menginformasikan, sekitar Pukul 17.00 WIB Sabtu 21 Maret 2020 kemarin pesawat tersebut sudah sampai di Hainan, China.

"Pesawat sudah di Hainan. Persiapan berangkat ke Shanghai," kata Fajar Sabtu (21/3/2020).

Dia pun memprediksi bahwa sampai di Shanghai sekitar jam 7 atau 8 malam. "Jam 7-8 malam," tutur Fajar.

Dia pun menuturkan, saat keberangkatan ke China, anak dan isteri para kru mengantar keberangkatan suami atau bapaknya.

"Mereka tahu tugas ini penuh resiko, dan saat kembali nanti belum tentu bisa langsung bertemu, karena para crew harus diperiksa dan diisolasi dulu. Semua demi Indonesia. Mohon doanya," pungkasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya