Data 23 Maret, Pasien Positif Corona Covid-19 di Indonesia Bertambah Jadi 579 Orang

Jumlah pasien positif Covid-19 di Indonesia terus bertambah hingga Senin (23/3/2020) siang.

oleh Rita Ayuningtyas diperbarui 23 Mar 2020, 15:45 WIB
Diterbitkan 23 Mar 2020, 15:45 WIB
Istana Beberkan Perkembangan Baru Kasus Corona
Juru Bicara Indonesia untuk penanganan virus corona, Achmad Yurianto memberikan keterangan terkait corona di Kantor Presiden, Komplek Istana, Jakarta, Jumat (6/3/2020). 25 orang ini kita lakukan pemeriksaan virus karena tidak seluruhnya kontak dekat tapi event yang sama. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Jumlah pasien positif Covid-19 di Indonesia bertambah 65 orang hingga Senin (23/3/2020) siang. Total orang yang terinfeksi virus Corona menjadi 579 orang.

Data tersebut merupakan akumulasi perhitungan hingga Senin siang.

"Ada penambahan kasus baru sebanyak 65 orang. Sehingga total 579 orang," ujar juru bicara pemerintah Indonesia untuk penanganan Covid-19, Achmad Yurianto, di BNPB, Jakarta, Senin.

Menurut dia, seluruh data tersebut diberikan ke kepala dinas provinsi. Kemudian kepala dinas provinsi memberikannya ke dinas rumah sakit tempat pasien dirawat, kemudian diserahkan lagi ke dinas di kota untuk melacak penularan yang mungkin terjadi dari kasus yang sedang dirawat.

Yurianto pun meminta masyarakat tetap tenang dalam menghadapi Covid-19. 

Dia juga mengingatkan agar masyarakat menjaga jarak tidak terlalu dekat dengan kontak sosial dan menghindari kerumunan yang sangat memungkinkan terjadinya penularan di antara penderita dengan yang sehat.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Social Distancing

Istana Beberkan Perkembangan Baru Kasus Corona
Juru Bicara Indonesia untuk penanganan virus corona, Achmad Yurianto memberikan keterangan terkait corona di Kantor Presiden, Komplek Istana, Jakarta, Jumat (6/3/2020). Achmad Yurianto mengungkapkan pengembangan terus dilakukan dalam pemeriksaan ke-25 orang tersebut. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Pemerintah kembali meminta masyarakat untuk melakukan pembatasan komunikasi secara sosial untuk mencegah penularan Covid-19 yang disebabkan oleh virus Corona.

Juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19 Achmad Yurianto mengatakan, sosial distancing tetap menjadi pilihan pertama bagi pencegahan penyebaran wabah tersebut.

"Pahami betul, hasil negatif, tidak memberikan garansi bahwa tidak sedang terinfeksi Covid-19," ujar Yuri dalam konferensi pers di Gedung BNPB, Jakarta, Sabtu (21/3/2020).

Menurut dia, hasil tes negatif tidak memberikan jaminan seseorang tidak sedang sakit. Bisa jadi, gejala infeksi belum muncul saat pemeriksaan dilakukan.

Dia menuturkan, hal ini biasa terjadi pada seseorang yang terinfeksi kurang dari 6 hari. 

"Bisa saja hasil pemeriksaan kini negatif, pada orang yang sudah terinfeksi virus tapi imunitasnya belum muncul. Ini sering terjadi pada infeksi yang di bawah 6 atau 7 hari. Hasilnya pasti negatif," kata Yuri.

Oleh karena itu, pemeriksaan pada orang dalam pemantauan dan pasien dalam pengawasan terkait Covid-19 ini, akan diulang lagi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya