Psikolog: Pemerintah Perlu Perhatikan Duka Keluarga Pasien Covid-19

Saat pasien sudah dalam indikasi positif Corona Covid-19, keluarga harus mengetahui mekanisme apa yang harus dilakukan saat pemakaman.

oleh Liputan6.com diperbarui 29 Mar 2020, 13:48 WIB
Diterbitkan 29 Mar 2020, 13:48 WIB
Liputan 6 default 3
Ilustraasi foto Liputan 6

Liputan6.com, Jakarta - Psikolog Gisella Tani Pratiwi menjelaskan, mekanisme perlakuan khusus pada jasad pasien yang positif Corona Covid-19 perlu dipahami masyarakat. Menurutnya, hal itu perlu diketahui demi keselamatan bersama.

Pemerintah, kata Gisella, perlu mengakomodir kebutuhan keluarga untuk proses kedukaan. Dia menjelaskan, kedukaan merupakan proses yang membutuhkan waktu dan tradisi masing-masing.

"Dengan proses kedukaan yang memadai maka akan membantu membangun ketangguhan keluarga menghadapi kedukaan kehilangan orang yang dicintai. Apalagi di tengah kondisi darurat yang menekan seperti ini," ujar Gisella, Minggu (29/3/2020).

Sebab itu, dirinya menyarankan pemerintah agar mengambil mekanisme khusus. Seperti, kata dia, saat pasien sudah dalam indikasi positif Corona Covid-19, keluarga harus mengetahui mekanisme apa yang harus dilakukan saat pemakaman.

"Keluarga pasien diwakilkan oleh yang paling dekat hubungan keluarga konsensus keluarga, menandatangani informed consent penanganan khusus pasien secara medis dan termasuk jika pasien sudah tidak dapat bertahan dan meninggal mekanisme apa yang akan diterapkan untuk pemakamannya," ucap Gisella.

Dia mengatakan, mekanisme penanganan hendaknya memberikan kesempatan waktu pada keluarga untuk melaksanakan ritual kematian. Hal tersebut sebagai salah satu proses kedukaan secara psikologis.

"Misal jika sudah di wrap aman bisa diberikan kesempatan simbolis memandikan, atau setelah di wrap aman bisa ada waktu beberapa saat. Ini juga harus disesuikan dengan mekanisme keamanan medis untuk keluarga berdoa," papar Gisella.

Kemudian, lanjut dia, ketika prosesi pemakaman masih memungkinkan, ingatkan kepada keluarga siapa saja yang diperbolehkan hadir. Serta, bagaimana prosedurnya agar aman bagi kesehatan mengingat yang meninggal dunia positif Corona Covid-19.

"Misal menjaga jarak dan perlengkapan sanitasi keamanan kesehatan dan sebagainya," kata Gisella.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Layanan Psikolog

Banyak Remaja Datang ke Psikolog, Untuk Apa?
Kini mulai banyak remaja datang langsung ke psikolog untuk menceritakan masalah yang dialaminya. (Foto ilustrasi, Huffignton Post)

Tidak hanya itu, Gisella menyebut, jika dibutuhkan, layanan psikolog untuk membantu keluarga melalui proses kedukaan pun perlu dilakukan.

Menurutnya, di Jakarta ada IPK serta Himpsi Jaya yang sedang membuka layanan pendampingan psikologis secara online kepada masyarakat.

"Jika dibutuhkan disediakan layanan dampigan konselor terlatih atau psikolog utk membantu keluarga melalui proses kedukaan," tutup Gisella.

 

Reporter : Intan Umbari Prihatin

Sumber : Merdeka

 

 

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya