Liputan6.com, Jakarta Lembaga Biomolekuler Eijkman akan menjalin kerjasama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) untuk memproduksi plasma konvalesen yang diduga bisa mengobati Covid-19.
"Ia penggunaan plasma konvalesen namanya itu untuk mengobati pasien yang terinfeksi Corona virus," kata Ketua Lembaga Biomolekuler Eijkman Amin Soebandrio kepada Liputan6.com, Selasa (14/4/2020).
Amin menerangkan, plasma tersebut didapat dari darah orang yang sembuh dari Covid-19 untuk kemudian disuntikkan ke aliran darah pasein Covid-19.
Advertisement
"Setelah orang yang sembuh selama beberapa minggu kemudian plasmanya diambil dan diberikan kepada orang yang sedang sakit," kata dia.
Amin mengatakan metode itu belum diuji coba oleh pihaknya, namun belajar dari negara lain cara seperti ini sudah banyak dipraktekkan. Menurut dia, pihaknya baru akan mulai menguji coba hal itu.
"Ada di beberapa negara sudah dilakukan walaupun itu belum sebagai pengobat standar. Tapi sebagai salah satu alternatif yang cukup menjanjikan," terangnya.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Sepengetahuan Gugus Tugas Covid-19
Menurut Amin sedianya penandatanganan kerja sama akan dilakukan hari ini, Rabu, 9 April 2020. Namun karena ada satu dan lain hal akan diundur pada waktu yang belum ditentukan.
Amin pun mengatakan bahwa kerjasama kedua lembaga tersebut atas restu dan sepengetahuan Gugus Tugas Penanganan Covid-19.
"Oh ya sudah pendekatan ini sudah dibicarakan oleh Gugus Tugas juga dan nanti kita bukan hanya dengan PMI juga tapi pihak lainnya juga. Ini baru awal saja," dia menandaskan.
Advertisement