Tangani 200 Pasien Sehari, Puskesmas Mustikajaya di Bekasi Minim APD

Persediaan APD masih dirasa kurang seiring membludaknya jumlah pasien yang datang berobat setiap harinya.

oleh Bam Sinulingga diperbarui 17 Apr 2020, 20:36 WIB
Diterbitkan 17 Apr 2020, 20:36 WIB
apd
Tenaga medis di Puskesmas Mustikajaya menjemur APD. (Liputan6.com/Bam Sinulingga)

Liputan6.com, Bekasi - Penanggulangan wabah Corona (Covid-19) di sejumlah fasilitas kesehatan masih terkendala persediaan APD yang minim. Hal ini tak pelak menimbulkan kekhawatiran tersendiri bagi para tenaga medis yang menangani para pasien terindikasi Covid-19.

Para tenaga medis yang sehari-hari bersinggungan dengan pasien di tengah wabah Corona, sangat rentan tertular, terlebih jika APD tak memadai. Puskesmas Mustikajaya mungkin hanyalah satu dari sekian banyak fasilitas kesehatan di Kota Bekasi, Jawa Barat, yang mengalami masalah ini.

"Ada beberapa yang sudah ada itu kita kadang-kadang dicuci, jadi kering pakai, kering pakai untuk pencegahan. Karena kami ini yang paling gampang risikonya tertular dan menjadi orang yang pertama sekali terkena," kata Kepala Puskesmas Mustikajaya, Nurdin Hidayat, kepada Liputan6.com, Jumat (17/4/2020).

Menurutnya, Dinas Kesehatan Kota Bekasi sudah menyalurkan persediaan APD yang disesuaikan dengan jumlah tenaga medis. Namun persediaan tersebut masih dirasa kurang seiring membludaknya jumlah pasien yang datang berobat setiap harinya.

"Kunjungan kami di sini lumayan banyak, sehari bisa 200-an orang berobat. Kita juga ada layanan 24 jam, jadi mau nggak mau kebutuhan (APD) itu memang harus ditambah," ujar Nurdin.

Karenanya ia bersyukur dengan adanya bantuan APD yang diberikan pihak-pihak terkait sebagai bentuk kepedulian terhadap tenaga medis, khususnya di Puskesmas Mustikajaya.

"Sangat bermanfaat sekali karena memang kunjungan kami di sini cukup lumayan banyak," imbuhnya.

Nurdin mengaku sejauh ini pihaknya belum menemukan kasus pasien Covid-19, meski Kecamatan Mustikajaya menjadi wilayah pertama di Kota Bekasi yang terinfeksi virus asal China tersebut. Pun demikian, ada beberapa ODP yang masih terus dalam pemantauan petugas.

"Tapi kami sendiri tidak bisa menyimpulkan secara langsung, harus kita buktikan dengan pemeriksaan lab. Tapi memang banyak yang sudah mengarah ke situ," paparnya.

Menurutnya, masih banyaknya masyarakat yang abai dengan imbauan pemerintah selama penerapan PSBB, sangat memungkinkan untuk meningkatkan penyebaran virus. Kurangnya kesadaran masyarakat akan bahaya ini, membuat petugas medis lebih ekstra dalam memberikan imbauan.

"Kami harus ekstra pengawasan ketat karena memang yang kita harapkan jangan (virus) terus menyebar, meningkat angkanya. Jadi menghindari kontak fisik sangat berperan untuk pemutusan rantai itu sendiri," tegasnya.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Kebutuhan APD Terus Meningkat

Sementara itu, anggota DPRD Kota Bekasi, Tumai, dari Fraksi PDI Perjuangan mengatakan persediaan APD di sejumlah fasilitas kesehatan di Kota Bekasi, saat ini masih dalam kondisi memadai. Meski demikian, ia tak menampik adanya kebutuhan APD yang terus meningkat seiring penyebaran wabah Covid-19 yang masif.

"Tetap APD harus lebih banyak lagi karena itu sangat dibutuhkan oleh tenaga medis, baik itu di RS maupun puskesmas yang ada di tiap-tiap kecamatan, khususnya di Kota Bekasi," ujar Tumai di sela-sela pemberian bantuan APD dari PDI Perjuangan di Puskesmas Mustikajaya.

Karena itu di tengah upaya penanggulangan wabah Covid-19 ini, kata dia, peran serta seluruh stakeholder sangat diperlukan, utamanya dalam pemberian bantuan APD bagi tenaga medis sebagai garda terdepan.

"Ini juga intruksi langsung dari Ketua Umum Partai, serentak dilakukan oleh seluruh kader PDI Perjuangan agar turun langsung ke masyarakat serta memberikan APD di tiap layanan kesehatan (Puskesmas) yang ada di Kota Bekasi," paparnya.

Tumai mengatakan ada puluhan APD berikut masker dan hand sanitizer yang disalurkan merata ke seluruh Puskesmas yang ada di 12 kecamatan di Kota Bekasi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya