Liputan6.com, Jakarta - Sekjen Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) Lia Partakusuma menyebut bahwa rumah sakit saat ini rebutan untuk mendapatkan alat kesehatan (alkes). Hal tersebut disebabkan minimnya alkes di tengah wabah Covid-19.
"Contohnya paling repot saat ini masker N95, kita tahu bahwa ini dibutuhkan untuk garda terdepan, untuk melindungi tenaga medis yang langsung kontak dengan pasien-pasien Covid," kata dia saat diskusi virtual, Minggu (10/4/2020).
Baca Juga
"Ini agak susah, bukan saja barangnya itu mungkin terbatas stoknya atau bagaimana, sampai kita harus kejar-kejaran atau bersaing dengan rumah sakit untuk mendapatkan barang tersebut," tambah dia.
Advertisement
Lia mengungkapkan, alkes tersebut bisa didapat jika rumah sakit melakukan pembayaran duluan. Padahal, biasanya rumah sakit melewati prosedur tertentu dan pembayaran dilakukan di akhir. Ditambah, harga alkes yang dijual mahal.
"Sekarang rumah sakit seolah-olah harus menyiapkan cash dan satu lagi paling repot adalah harga, ini harga keliatannya bisa berlipat ganda tingginya karena apakah karena demand-nya tinggi sehingga akhirnya siapa cepat dia dapat, ini yang membuat kami prihatin sekali," tuturnya.
Lia menambahkan, rumah sakit selalu berkejaran dengan waktu untuk mendapatkan kebutuhan alkes. Belum lagi persoalan bahan baku masker harus impor, sehingga memakan waktu. Dia minta pemerintah memperhatikan ketersediaan alkes.
"Ada lapisan yang memang butuh bahan baku dari luar, misal masker bedah. Cari masker N95 itu susah, harus gerilya ke mana-mana. Kami sangat butuh bantuan pemerintah," ucapnya.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Harga Harus Standar
"Tiap hari update stok, cari sana cari sini. Lalu harga naik, gimana ini? Kami minta perbanyak Alkes, harga distandarkan supaya tidak merepotkan rumah sakit," tandas Lia.
Reporter: Muhammad Genantan Saputra/Merdeka.com
Advertisement