Jubir Covid-19: Hampir Sebagian Besar Kabupaten/Kota Sudah Terdampak Corona

Yurianto mengimbau masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan guna memutus rantai penyebaran corona Covid-19.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 15 Mei 2020, 18:35 WIB
Diterbitkan 15 Mei 2020, 18:35 WIB
Achmad Yurianto
Juru Bicara Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto memberikan orang-orang yang terinfeksi Virus Corona penyebab COVID-19 saat konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta pada Selasa (28/4/2020). (Dok Badan Nasional Penanggulangan Bencana/BNPB)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah mengatakan penyebaran virus corona Covid-19 di Indonesia kini semakin meluas. Tercatat sebanyak 383 kabupaten/kota di 34 provinsi telah terdampak penularan virus corona.

"Sudah 383 kabupaten/kota yang terdampak di 34 provinsi. Artinya, sudah hampir sebagian besar kabupaten kota kita sudah terdampak," ujar Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto dalam video conference, Jumat (15/5/2020).

Dia mengakui bahwa berdasarkan data yang ada, penambahan kasus positif corona masih terus meningkat. Bahkan, Yurianto mengungkapkan ada beberapa kabupaten/kota yang mengalami tren penambahan jumlah pasien positif.

"Kalau kita lihat sebaran kabupaten/kota yang terdampak semakin melebar, semakin meluas. Kalau kita perhatikan per kabupaten/kota, memang ada 1 atau 2 kabupaten/kota yang masih menunjukkan tren dengan penambahan yang semakin tinggi," jelas dia.

Kendati begitu, Yurianto menuturkan, ada pula kabupaten/kota yang sudah mengalami tren penurunan kasus corona. Dia tak menyebutkan daerah mana saja yang termasuk ke dua kategori tersebut.

"Banyak (kabupaten/kota) yang kemudian tren penambahannya sudah tidak lagi eksponensial terlalu tinggi. Tetapi hampir mendatar, hampir," ucapnya.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Patuhi Protokol Kesehatan

Untuk itu, dia mengingatkan agar seluruh masyarakat disiplin dan patuh mengikuti protokol kesehatan Covid-19. Pasalnya, kata Yurianto, masih banyak penularan karena kontak langsung.

"Bahwa memang kontak dengan kasus positif tanpa gejala masih terjadi. Oleh karena itu, mari bersama-sama kita kembali mengingat tentang bagaimana cara mencegahnya," tutur dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya