Liputan6.com, Jakarta - Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo menyebut kasus positif virus corona di DKI Jakarta sudah mengalami penurunan. Menurut dia, kasus konfirmasi positif di Jakarta saat ini didominasi oleh para pekerja migran Indonesia yang baru kembali dari luar negeri.
"Kita melihat Jakarta trennya sudah mengalami kemajuan positif. Kalau ada data terkonfirmasi positifnya banyak, itu sebagian besar dikontribusi oleh para pekerja migran yang kembali dari luar negeri," kata Doni dalam video conference usai rapat terbatas bersama Preaiden Jokowi, Rabu (27/5/2020).
Baca Juga
Dia mengatakan jumlah kasus positif corona dari pekerja migran mencapai 539 orang. Apabila kelompok pekerja migran dikeluarkan, maka data pasien positif corona di DKI akan berkurang.
Advertisement
"Kalau kita keluarkan kelompok masyarakat yang berasal dari luar maka beban Jakarta akan berkurang," ucapnya.
Untuk itu, Doni menekankan pentingnya pengendalian arus balik pemudik, khususnya yang ke wilayah Jakarta, Bogor, Depok, dan Tangerang (Jabodetabek). Pasalnya, arus balik dikhawatirkan memicu gelombang kedua penyebaran Covid-19.
"Tadi juga sudah dilaporkan oleh Bapak Menteri Perhubungan tentang upaya pengendalian arus balik agar kota-kota tertentu khususnya Jabodetabek ini tidak menimbulkan gelombang kedua," jelas Doni.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Tren Penularan Corona di DKI Turun
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyebut tren R0 atau indeks penularan virus corona di DKI Jakarta sudah menurun. Berdasarkan data yang diterimanya, R0 di DKI Jakarta sudah dibawah satu.
R0 adalah indeks penularan virus corona. Jika R0 kurang dari satu, maka rata-rata orang yang terinfeksi akan menularkan kurang dari 1 orang. Sebaliknya, apabila R0 diatas satu maka masih ada penyebaran virus corona.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan juga telah meminta agar masyarakat yang telah melakukan perjalanan luar kota untuk menunda kembali ke Jakarta. Dia menyebut masyarakat yang akan kembali harus memenuhi persyaratan yang ada, salah satunya yakni Surat Izin Keluar Masuk (SIKM) Jakarta.
"Kepada semua tunda dulu, kita ingin memastikan ini tuntas sekali lagi ini bukan untuk kepentingan apa-apa kecuali untuk melindungi ibu kota dari potensi gelombang kedua Covid-19," kata Anies di Gedung BNPB, Jakarta Timur, Senin (25/5/2020).
Advertisement