Jokowi: Ancaman Covid-19 Masih Ada, Jangan Sampai Terjadi Gelombang Kedua

Jokowi menekankan pentingnya disiplin mengikuti protokol kesehatan di masa pandemi virus corona.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 10 Jun 2020, 12:32 WIB
Diterbitkan 10 Jun 2020, 12:31 WIB
Jokowi Pimpin Sidang Kabinet
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan arahan ketika memimpin Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta, Kamis (3/10/2019). Topik Sidang Kabinet Paripurna tersebut yakni Evaluasi Pelaksanaan RPJMN 2014-2019 dan Persiapan Implementasi APBN 2020. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi kembali mengingatkan ancaman gelombang kedua virus corona Covid-19. Jokowi menilai, hingga kini penyebaran virus corona masih ada meski sejumlah daerah tidak memiliki penambahan kasus baru.

"Saya ingatkan tugas besar kita belum berakhir, ancaman Covid masih ada," ujar Jokowi saat berkunjung ke Kantor Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Rabu (10/6/2020).

"Ada daerah yang kasus barunya turun, ada daerah yang kasus barunya meningkat, ada daerah yang kasus barunya nihil. Perlu saya ingatkan, jangan sampai terjadi gelombang kedua second wave," sambungnya.

Jokowi meminta kepala daerah, gugus tugas, serta para menteri untuk mewaspasdai lonjakan kasus virus corona. Dia mengakui bahwa situasi tersebut akan terus terjadi hingga ditemukannya vaksin penangkal virus corona.

"Saya ingatkan kepada kita semua, situasi seperti ini akan kita hadapi terus sampai vaksin kita temukan dan bisa kita pergunakan secara efektif karena vaksin ketemu harus uji klinis, uji lapangan yang membutuhkan waktu," katanya.

Karenanya, mantan Gubernur DKI Jakarta itu meminta masyarakat untuk mulai beradaptasi dengan kebiasaan baru. Dia menekankan pentingnya disiplin mengikuti protokol kesehatan di masa pandemi virus corona.

"Adaptasi itu bukan berarti kita meneyrah apalagi kalah, ndak. Tapi kita harus memulai kebiasaan-kebiasaan baru sesuai protokol kesehatan sehinga masyarakat produktif tapi aman dari Covid," jelas Jokowi.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Kasus Positif Tembus 33.076 Orang

Melihat Posko COVID-19 Dinas Kesehatan DKI Jakarta
Petugas menunjukan penyebaran virus corona (COVID-19) pada layar pemantau di Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Senin (9/3/2020). Sampai hari ini, Posko COVID-19 DKI Jakarta terlah dihubungi 3.580 orang. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Juru Bicara Pemerintah untuk Percepatan Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto mengungkapkan, jumlah kasus positif Covid-19 terbaru di Tanah Air menyentuh angka 33.076.

Terjadi penambahan sebanyak 1.043 kasus per hari Selasa (9/6/2020). Data ini berdasarkan hasil pemantauan sejak hari Senin (8/6/2020) pukul 12.00 WIB hingga Selasa pukul 12.00 WIB atau selama 24 jam terakhir.

"Ini sebarannya tidak merata di Indonesia. Sebagai contoh sebaran terbanyak yang kita dapatkan hari ini adalah di Provinsi DKI Jakarta," kata Yurianto dalam Konferensi Pers Perkembangan Penanganan Covid-19 di Gedung BNPB, Jakarta Timur.

Dia melanjutkan, jumlah kasus sembuh bertambah sebanyak 510 kasus hari ini. Dengan demikian, total akumulatif kasus sembuh dari Covid-19 sebanyak 11.414 kasus.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya