Liputan6.com, Jakarta Kasus warga Kepulauan Sula, Maluku Utara mengutip humor Gus Dur terkait 'tiga polisi jujur' menjadi sorotan. Pasalnya, pria bernama Ismail Ahmad itu dipanggil ke kantor polisi terkait postingannya tersebut di media sosial.
Terkait hal ini, Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid merasa sedih dengan yang terjadi.
"Menyedihkan, kalo di negara Pancasila humor sudah dianggap kritik. Pahamilah, masyarakat sedang menderita terkena dampak Covid-19, masyarakat perlu bantuan dan kegembiraan," kata Jazilul kepada Liputan6.com, Rabu (17/6/2020).
Advertisement
Wakil Ketua MPR yang juga Anggota Komisi III DPR RI ini meminta agar semua pihak bisa membuka mata hatinya.
"Mari kita buka mata hati dan junjung tinggi kemanusiaan yang adil dan beradab," tukasnya.
Sebelumnya, Warga Kepulauan Sula, Maluku Utara, atas nama Ismail Ahmad dipanggil pihak kepolisian lantaran mengunggah guyonan Presiden Keempat Abdurrahman Wahid alias Gus Dur di akun media sosialnya yakni Facebook.
Kutipan Gus Dur tersebut berbunyi, "Hanya ada tiga polisi jujur di Indonesia: Patung Polisi, Polisi Tidur, dan Jenderal Hoegeng".
Kapolres Kepulauan Sula AKBP Muhammad Irvan menyatakan, tidak ada penangkapan terhadap Ismail Ahmad.
"Hanya kami panggil untuk klarifikasi tentang niat atau mens rea (sikap batin) maksud mem-posting hal tersebut," tutur Irvan saat dikonfirmasi, Rabu (17/6/2020).
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Hanya Iseng
Menurut Irvan, Ismail mengaku hanya iseng dan memang biasa menggunakan pernyataan dan kalimat tokoh untuk unggahan sosial media.
"Yang bersangkutan minta maaf jika hal tersebut menyinggung institusi Polri, sehingga kami adakan press release untuk minta maaf dan bilang bahwa yang bersangkutan tidak ada niat apa-apa," jelas dia.
Irvan mengatakan, ini juga bertujuan agar masyarakat dapat bijak dalam bersosial media. Sekaligus menyampaikan terkait niat Ismail mengunggah kutipan Gus Dur. "Setelah itu yang bersangkutan pulang," Irvan menandaskan.
Advertisement