Jokowi: Pemerintah Berikan Data Lewat Sistem Bersatu Lawan Covid

Jokowi mengatakan, pandemi Covid-19 mendorong pemerintah membangun sebuah sistem informasi yang teritegrasi, yaitu bersatu lawan covid (BLC).

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 24 Jun 2020, 11:46 WIB
Diterbitkan 24 Jun 2020, 11:43 WIB
Jokowi Buka Raker Kementerian Perdagangan 2020
Presiden Joko Widodo memberikan sambutan saat membuka rapat kerja Kementerian Perdagangan 2020 di Istana Negara, Jakarta, Rabu (4/3/2020). Jokowi mengingatkan jajaran Kemendag agar segera mencari jalan keluar dari krisis yang disebabkan oleh virus corona (covid-19). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan, pandemi Covid-19 mendorong pemerintah membangun sebuah sistem informasi yang teritegrasi, yaitu Bersatu Lawan Covid (BLC). Sistem ini menjadi navigasi Indonesia memahami perkembangan Covid-19 yang dinamis.

"Melalui sistem ini kita bisa menentukan zonasi tingkat penularan Covid-19. Dengan sistem ini bisa ketahui berapa kabupaten, berapa kota, berapa provinsi yang berubah statusnya dari hijau menjadi kuning, hijau menjadi oranye, dari hijau ke merah, atau sebaliknya dari merah ke oranye, merah ke kuning, dan merah ke hijau," kata Jokowi dalam jumpa pers terkait zona aman Covid-19, Rabu (24/6/2020).

Karenanya Jokowi mengapresiasi tindakan kepala daerah yang dapat menekan angka Covid-19 di daerahnya masing-masing.

"Saya sangat mengapresiasi gubernur, bupati, wali kota yang sudah berhasil menekan angka kematian di daerahnya," kata Jokowi.

Dia menekankan, sistem Bersatu Lawan Covid (BLC), dapat memberikan data untuk mengeluarkan kebijakan saat ini. Dia pun menegaskan, dalam setiap kebijakan yang dikeluarkan berdasarkan data science dan meminta saran dari para ahli ilmu pengetahuan.

"Jadi selalu juga saya meminta saran kepada para ahli, seperti apa metode yang digunakan dan data-data yang ada nanti dijelaskan melalui sistem yang terintegrasi," tandas Jokowi.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Jokowi: Ancaman Covid-19 Belum Berakhir, Kasus Positif Masih Meningkat

Presiden Jokowi salat Jumat di Masjid Istana Kepresidenan dengan protokol kesehatan
Presiden Jokowi salat Jumat di Masjid Istana Kepresidenan dengan protokol kesehatan. (Dok Setpres)

Jokowi mengatakan bahwa ancaman penyebaran virus corona (Covid-19) masih terus terjadi. Hal ini ditandai dengan terus meningkatnya kasus positif terinfeksi corona di sejumlah daerah.

"Kita harus menyadari bahwa ancaman Covid-19 ini belum berakhir, bahkan beberapa hari terakhir ini penambahan kasus positif Covid-19 masih meningkat di beberapa daerah," ujar Jokowi melalui video conference daei Istana Merdeka Jakarta, Rabu (24/6/2020).

Bahkan, kata dia, kasus positif virus corona di beberapa daerah juga masih tinggi. Untuk itu, dia kembali mengingatkan masyarakat untuk disiplin mengikuti protokol kesehatan demi menekan angka penyebaran Covid-19.

"Masyarakat lah yang berperan besar dalam menekan jumlah kasus dan mencegah penyebaran Covid-19," kata dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya