Update Corona 4 Juli: Pasien Meninggal Bertambah 53 Jadi Total 3.089 Orang

Data update pasien virus Corona Covid-19 ini tercatat sejak Jumat, 3 Juli 2020 pukul 12.00 WIB hingga pukul 12.00 WIB hari ini.

oleh Maria FloraRita Ayuningtyas diperbarui 04 Jul 2020, 15:41 WIB
Diterbitkan 04 Jul 2020, 15:40 WIB
Achmad Yurianto
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto saat konferensi pers Corona di Graha BNPB, Jakarta, Minggu (14/6/2020). (Dok Badan Nasional Penanggulangan Bencana/BNPB)

Liputan6.com, Jakarta Pademi Corona di Indonesia belum menunjukkan tanda-tanda akan berakhir. Hal ini seiring meningkatnya jumlah kasus pasien yang meninggal dunia akibat Covid-19 karena infeksi virus Corona.

Seperti yang diungkap Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto, hari ini kasus meninggal akibat Corona  bertambah 53 orang.

"Sehingga total pasien meninggal dunia kini mencapai 3.089 orang," jelas Yurianto melalui konferensi pers daring di Graha BNPB Jakarta, Sabtu (4/7/2020). 

Angka kasus pasien positif yang terpapar Corona juga terus mengalami penambahan. Per hari ini, total akumulatif pasien positif Corona telah mencapai 62.142 orang. Angka tersebut setelah terjadi penambahan sebanyak 1.447 kasus. 

Sementara, jumlah pasien sembuh per hari ini dilaporkan bertambah 651 orang. Maka total kasus sembuh dan dinyatakan negatif Covid-19 mencapai 28.219 orang. 

Data update pasien virus Corona Covid-19 ini tercatat sejak Jumat, 3 Juli 2020 pukul 12.00 WIB hingga hari ini pukul 12.00 WIB.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Sebaran Kasus Positif Covid-19 per 3 Juli 2020

FOTO: Antisipasi Penyebaran COVID-19, RSUI Gelar Swab Test Massal
Petugas medis mengenakan alat pelindung diri (APD) saat swab test massal di Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI), Depok, Jawa Barat, Selasa (2/6/2020). Swab test massal untuk mengantisipasi penyebaran virus corona COVID-19 ini dapat memeriksa 180 orang per hari. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Sebelumnya, Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto menyampaikan adanya penambahan 1.301 kasus positif virus Corona atau Covid-19, pada Jumat, 3 Juli 2020. 

"Sehingga totalnya menjadi 60.695 orang," ujar Yurianto dalam konferensi pers di Graha BNPB Jakarta. 

Angka pasien yang sembuh dari Covid-19 juga terus bertambah. Pada hari ini, 901 pasien dinyatakan sembuh dan negatif Covid-19. Sehingga totalnya mencapai 27.568 pada saat ini.

Sedangkan angka pasien meninggal dunia pada hari ini bertambah 49 orang. Sehingga total akumulatif pasien meninggal akibat Covid-19 di Indonesia mencapai 3.036 orang.

Berikut data sebaran pasien terkait Covid-19 di Indonesia:

Pasien Positif

1. Aceh 87 orang

2. Bali 1.706 orang

3. Banten 1495 orang

4. Bangka Belitung 157 orang

5. Bengkulu 136 orang

6. Daerah Istimewa Yogyakarta 324 orang

7. DKI Jakarta 11.961 orang

8. Jambi 117 orang

9. Jawa Barat 3.374 orang

10. Jawa Tengah 4.293 orang

11. Jawa Timur 13.048 orang

12. Kalimantan Barat 336 orang

13. Kalimantan Timur 554 orang

14. Kalimantan Tengah 996 orang

15. Kalimantan Selatan 3.447 orang

16. Kalimantan Utara 206 orang

17. Kepulauan Riau 310 orang

18. Nusa Tenggara Barat 1.283 orang

19. Sumatera Selatan 2.156 orang

20. Sumatera Barat 760 orang

21. Sulawesi Utara 1.178 orang

22. Sumatera Utara 1.723 orang

23. Sulawesi Tenggara 475 orang

24. Sulawesi Selatan 5.559 orang

25. Sulawesi Tengah 186 orang

26. Lampung 193 orang

27. Riau 232 orang

28. Maluku Utara 950 orang

29. Maluku 769 orang

30. Papua Barat 249 orang

31. Papua 1.942 orang

32. Sulawesi Barat 120 orang

33. Nusa Tenggara Timur 118 orang

34. Gorontalo 261 orang

Pasien sembuh dan meninggal

Liputan 6 default 2
Ilustraasi foto Liputan6

Pasien Sembuh

1. Aceh 31 orang

2. Bali 913 orang

3. Banten 934 orang

4. Bangka Belitung 136 orang

5. Bengkulu 94 orang

6. Daerah Istimewa Yogyakarta 271 orang

7. DKI Jakarta 7.190 orang

8. Jambi 77 orang

9. Jawa Barat 1.668 orang

10. Jawa Tengah 1.407 orang

11. Jawa Timur 4.638 orang

12. Kalimantan Barat 277 orang

13. Kalimantan Timur 419 orang

14. Kalimantan Tengah 434 orang

15. Kalimantan Selatan 868 orang

16. Kalimantan Utara 171 orang

17. Kepulauan Riau 259 orang

18. Nusa Tenggara Barat 859 orang

19. Sumatera Selatan 1.109 orang

20. Sumatera Barat 622 orang

21. Sulawesi Utara 233 orang

22. Sumatera Utara 438 orang

23. Sulawesi Tenggara 257 orang

24. Sulawesi Selatan 1.982 orang

25. Sulawesi Tengah 159 orang

26. Lampung 153 orang

27. Riau 200 orang

28. Maluku Utara 119 orang

29. Maluku 316 orang

30. Papua Barat 170 orang

31. Papua 880 orang

32. Sulawesi Barat 85 orang

33. Nusa Tenggara Timur 54 orang

34. Gorontalo 226 orang

 

Meninggal Dunia

1. Aceh 3 orang

2. Bali 16 orang

3. Banten 79 orang

4. Bangka Belitung 2 orang

5. Bengkulu 12 orang

6. Daerah Istimewa Yogyakarta 8 orang

7. DKI Jakarta 648 orang

8. Jawa Barat 177 orang

9. Jawa Tengah 170 orang

10. Jawa Timur 969 orang

11. Kalimantan Barat 4 orang

12. Kalimantan Timur 8 orang

13. Kalimantan Tengah 59 orang

14. Kalimantan Selatan 195 orang

15. Kalimantan Utara 2 orang

16. Kepulauan Riau 16 orang

17. Nusa Tenggara Barat 63 orang

18. Sumatera Selatan 104 orang

19. Sumatera Barat 31 orang

20. Sulawesi Utara 83 orang

21. Sumatera Utara 100 orang

22. Sulawesi Tenggara 7 orang

23. Sulawesi Selatan 175 orang

24. Sulawesi Tengah 5 orang

25. Lampung 12 orang

26. Riau 10 orang

27. Maluku Utara 32 orang

28. Maluku 17 orang

29. Papua Barat 4 orang

30. Papua 16 orang

31. Sulawesi Barat 2 orang

32. Nusa Tenggara Timur 1 orang

33. Gorontalo 11 orang

Perjalanan Kasus Corona di Indonesia

Ilustrasi Virus Corona 2019-nCoV (Public Domain/Centers for Disease Control and Prevention's Public Health Image)
Ilustrasi Virus Corona 2019-nCoV (Public Domain/Centers for Disease Control and Prevention's Public Health Image)

Kasus infeksi virus Corona pertama kali muncul di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China Desember 2009. Dari kasus tersebut, virus bergerak cepat dan menjangkiti ribuan orang, tidak hanya di China tapi juga di luar negara tirai bambu tersebut.

2 Maret 2020, Presiden Joko Widodo atau Jokowi bersama Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengumumkan kasus Covid-19 pertama di Indonesia. Pengumuman dilakukan di Veranda Istana Merdeka.

Ada dua suspect yang terinfeksi Corona, keduanya adalah seorang ibu dan anak perempuannya. Mereka dirawat intensif di Rumah Sakit Penyakit Infeksi atau RSPI Prof Dr Sulianti Saroso, Jakarta Utara.

Kontak tracing dengan pasien Corona pun dilakukan pemerintah untuk mencegah penularan lebih luas. Dari hasil penelurusan, pasien positif Covid-19 terus meningkat.

Sepekan kemudian, kasus kematian akibat Covid-19 pertama kali dilaporkan pada 11 Maret 2020. Pasien merupakan seorang warga negara asing (WNA) yang termasuk pada kategori imported case virus Corona. Pengumuman disampaikan Juru Bicara Pemerintah untuk Urusan Virus Corona, Achmad Yurianto, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat.

Yurianto mengatakan, pasien positif Covid-19 tersebut adalah perempuan berusia 53 tahun. Pasien tersebut masuk rumah sakit dalam keadaan sakit berat dan ada faktor penyakit mendahului di antaranya diabetes, hipertensi, hipertiroid, dan penyakit paru obstruksi menahun yang sudah cukup lama diderita.

Jumat 13 Maret 2020, Yurianto menyatakan pasien nomor 01 dan 03 sembuh dari Covid-19. Mereka sudah dibolehkan pulang dan meninggalkan ruang isolasi.

Pemerintah kemudian melakukan upaya-upaya penanganan Covid-19 yang penyebarannya kian meluas. Di antaranya dengan mengeluarkan sejumlah aturan guna menekan angka penyebaran virus Corona atau Covid-19. Aturan-aturan itu dikeluarkan baik dalam bentuk peraturan presiden (perpres), peraturan pemerintah (PP) hingga keputusan presiden (keppres).

Salah satunya Keppres Nomor 7 tahun 2020 tentang Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19. Keppres ini diteken Jokowi pada Jumat, 13 Maret 2020. Gugus Tugas yang saat ini diketuai oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo ini dibentuk dalam rangka menangani penyebaran virus Corona.

Gugus Tugas memiliki sejumlah tugas antara lain, melaksanakan rencana operasional percepatan penanangan virus Corona, mengkoordinasikan serta mengendalikan pelaksanaan kegiatan percepatan penanganan virus Corona.

Sementara itu, status keadaan tertentu darurat penanganan virus Corona di Tanah Air ternyata telah diberlakukan sejak 28 Januari sampai 28 Februari 2020. Status ditetapkan pada saat rapat koordinasi di Kementerian Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan (PMK) saat membahas kepulangan WNI di Wuhan, China.

Kapusdatinkom BNPB Agus Wibowo menjelaskan, karena skala makin besar dan Presiden memerintahkan percepatan, maka diperpanjang dari 29 Februari sampai 29 Mei 2020. Sebab, daerah-daerah di tanah air belum ada yang menetapkan status darurat Covid-9 di wilayah masing-masing.

Agus Wibowo menjelaskan jika daerah sudah menetapkan status keadaan darurat, maka status keadaan tertentu darurat yang dikeluarkan BNPB tidak berlaku lagi.

Penanganan kasus virus corona (Covid 19) pun semakin intens dilakukan. Pemerintah melakukan berbagai upaya untuk mereduksi sekaligus memberikan pengobatan terhadap mereka yang terpapar Covid-19.

Berdasarkan situs covid19.go.id, sebanyak 140 rumah sakit di Tanah Air dijadikan rujukan untuk penanganan pasien Covid-19. Ada pula sejumlah tempat yang dijadikan rumah sakit darurat.

Salah satunya, pemerintah resmi menjadikan Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat, sebagai rumah sakit darurat untuk pasien Covid 19. Peresmian dilakukan langsung oleh Presiden Jokowi, Senin 23 Maret 2020. Begitu dibuka, Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet Kemayoran langsung menerima pasien.

Ada pula Rumah Sakit Darurat di Pulau Galang, Kepulauan Riau. Pulau tersebut dulunya merupakan tempat penampungan warga Vietnam. Tempat tersebut telah dirapikan dan bisa menampung 460 pasien. Sejumlah tempat milik pemerintah lainnya juga dijadikan tempat isolasi pasien yang terpapar Covid-19.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya