Gugus Tugas Covid-19: Kapasitas Ruang Isolasi Pasien Corona Jatim Masih Cukup

Di Jawa Timur, dari total 5.000 lebih kapasitas ruang isolasi pasien Corona Covid-19, sudah terpakai 4.000 lebih.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 05 Jul 2020, 19:49 WIB
Diterbitkan 05 Jul 2020, 19:49 WIB
Mengintip Ruang Isolasi Pasien Virus Corona di RSUP Persahabatan
Aktivitas tim medis saat menangani pasien dalam pengawasan (PDP) virus corona atau COVID-19 di ruang isolasi Gedung Pinere, RSUP Persahabatan, Jakarta Timur, Rabu (4/3/2020). Sebanyak 10 dari 31 pasien yang dipantau dan diawasi RSUP Persahabatan merupakan pasien rujukan. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto mengatakan, sampai saat ini kapasitas ruang isolasi untuk pasien Corona masih cukup banyak.

"Kita masih memiliki kapasitas tempat tidur atau ruang isolasi yang cukup banyak. Karena bed occupancy rate atau tingkat hunian tempat tidur isolasi secara nasional baru terisi 53,39 persen. Artinya kurang lebih masih ada separuh yang belum terisi," ujar Yurianto, melalui konferensi pers daring di Graha BNPB Jakarta, Minggu (5/7/2020).

Dia memaparkan, untuk spesifik di Jawa Timur (Jatim), dari total 5.000 lebih kapasitas ruang isolasi pasien Corona Covid-19, yang sudah terpakai 4.000 lebih.

"Maka tempat tidur isolasi yang disiapkan adalah sebanyak 5.837 tempat tidur. Namun, saat ini terpakai 4.214 tempat tidur," ucap Yurianto.

Artinya, menurut dia, saat ini tempat tidur atau ruang isolasi pasien Corona Covid-19 masih cukup.

"Artinya pada posisi seperti ini secara keseluruhan, posisi tempat tidur yang disiapkan masih cukup, lebih dari cukup menurut kami," pungkas Yurianto.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Manfaatkan RSKI Pulau Galang

Kementerian PUPR telah menyelesaikan pembangunan fasilitas observasi, penampungan, dan karantina untuk pengendalian infeksi penyakit menular, utamanya virus Corona Pulau Galang, Kepulauan Riau. (Dok Kementerian PUPR)
Kementerian PUPR telah menyelesaikan pembangunan fasilitas observasi, penampungan, dan karantina untuk pengendalian infeksi penyakit menular, utamanya virus Corona Pulau Galang, Kepulauan Riau. (Dok Kementerian PUPR)

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan, supaya RSKI Pulau Galang di Kepulauan Riau bisa dimanfaatkan lebih optimal, maka akan diisi oleh pasien dari berbagai daerah dengan indikasi zona merah sampai hitam, khususnya dari Kota Surabaya, Jawa Timur.

Menurut dia hal tersebut dilakukan apabila kondisi RS tidak ada perbaikan dalam sistem rujukan pasien Covid-19. Di mana, RSKI Pulau Galang diketahui masih longgar.

"Kita akan pertimbangkan bersama-sama, ini untuk mengurangi beban RS yang ada di Surabaya khususnya di RSUD dr Soetomo. Untuk pasien yang ringan atau sedang akan dikirim ke Pulau Galang dengan transportasi yang sudah disiapkan TNI AU," kata Muhadjir, Kamis, 2 Juli 2020.

Dia menekankan, pemanfaatan RSKI Pulau Galang nantinya tidak terutup untuk pasien dari Surabaya saja.

Pasien lain pun bisa memanfaatkannya seperti pasien yang pulang dari luar negeri atau Pekerja Migran Indonesia (PMI) dan pasien dari Provinsi Kepri.

"Karena memang arahan Presiden tidak harus Surabaya, sebetulnya. Tapi bisa saja dari luar. Terutama dari PMI, juga pasien dari Provinsi Kepri," jelas Muhadjir.

Sebagai tindak lanjut, dia meminta kepada Panglima TNI untuk berkoordinasi dengan Pangkogabwilhan II dan Kepala Gugus Tugas terkait teknis dan skenario pemanfaatan RSKI Pulau Galang untuk pasien dari Surabaya.

"Juga meminta kepada Menteri Ketenagakerjaan dan Pemprov Kepri untuk merancang skenario dan kebijakan apabila ada pasien Covid-19 yang akan dirawat di RSKI Pulau Galang," pungkas Muhadjir.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya