Warga Permukiman Sekitar Secapa TNI AD Bandung Akan Jalani Tes Swab

Wali Kota Bandung Oded M Danial menerangkan, tes swab dengan metode Polymerase Chain Reaction (PCR) tersebut sesuai arahan Gubernur Jabar Ridwan Kamil.

oleh Huyogo Simbolon diperbarui 10 Jul 2020, 13:51 WIB
Diterbitkan 10 Jul 2020, 13:50 WIB
Liputan 6 default 3
Ilustraasi foto Liputan 6

Liputan6.com, Bandung - Sejumlah warga yang tinggal di permukiman sekitar Sekolah Calon Perwira (Secapa) TNI Angkatan Darat (AD) Bandung, akan menjalani tes swab pada Minggu (12/7/2020).

Hal itu dilakukan untuk mengetahui peta penyebaran dan upaya menekan laju penyebaran Covid-19 dari klaster sekolah militer tersebut.

Wali Kota Bandung Oded M Danial menerangkan, tes swab dengan metode Polymerase Chain Reaction (PCR) tersebut sesuai arahan Gubernur Jabar Ridwan Kamil.

"Saya barusan dipanggil Pak gubernur. Kota Bandung siap melaksanakan arahan dari Pak gubernur untuk melaksanakan tes," tutur Oded dalam konferensi pers di Bandung, Jumat (10/7/2020).

Sebelumnya pun, Pemkot Bandung sudah rapid tes terhadap sejumlah warga yang kontak dengan para siswa sejak beberapa hari lalu. Tim gugus tugas sampai saat ini terus intensif melakukan pelacakan.

"Gugus Tugas Bandung langsung mengadakan rapid tes dan penelusuran warga Cidadap dan sekitarnya," katanya.

Rapid tes tersebut diikuti 28 orang. Rencananya, mereka bersama warga lainnya yang diduga kontak erat dengan penghuni Secapa TNI AD akan mengikuti tes swab pada Minggu nanti.

"Minggu besok ada pemeriksaan swab. Baru ada sekitar 28 orang yang kami data dan siap ikut pemeriksaan dilaksanakan di Balai Kota. Tentu juga warga lainnya kita telusuri agar mereka bisa mengikuti pengetesan," ujar Oded.

Selain pengetesan, Oded mengakui pihaknya akan menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Mikro (PSBM) bagi lingkungan terdekat Secapa TNI AD di kawasan Hegarmanah. Namun ia belum bisa memastikan kapan PSBM itu dilaksanakan.

"Karena baru hari ini dapat arahan Pak gubernur, saya belum bisa menyampaikan besok atau lusa dimulainya. Tapi Insya Allah secepatnya," kata Oded.

PSBM merupakan pembatasan sosial dengan lingkup yang kecil. Pembatasan ini bisa melingkupi tingkat RT, RW, hingga kelurahan.

Lokasi Dikarantina

Sebelumnya, Juru Bicara Pemerintah untuk penanganan Covid-19, Achmad Yurianto mengatakan demi mencegah penularan Covid-19 keluar dari Kompleks Pendidikan Sekolah Calon Perwira TNI AD atau Secapa AD, tempat tersebut dikarantina.

"Kita lakukan karantina dan kemudian kita larang untuk adanya pergerakan orang baik masuk ke dalam kompleks ataupun keluar dari dalam kompleks," ucap Achmad Yurianto dalam keterangan pers daring pada Kamis (9/7/2020).

Yurianto menjelaskan, kluster Sekolah Calon Perwira TNI Angkatan Darat atau Secapa AD di Bandung menyumbang temuan kasus Covid-19 yang signifikan di Jawa Barat pada Kamis (9/7/2020).

Kluster ini, kata telah selesai dilakukan penyelidikan epidemiologi sejak 29 Juni 2020 secara berturut-turut. "Yang kita dapatkan keseluruhan kasus positif dari kluster ini sebanyak 1.262 orang," ucapnya.

Jubir membeberkan bahwa mereka yang positif Covid-19 di Secapa AD terdiri dari peserta didik dan beberapa tenaga pelatih yang ada di sana. Dari jumlah kasus positif tersebut, kata Yuri hanya ada 17 orang yang dirawat dan diisolasi di rumah sakit. Mereka dirawat di Rumah Sakit Dustira Cimahi.

"Karena ada keluhan, meskipun dalam drajat keluhan ringan. Di antaranya (keluhan) paling banyak dari 17 orang ini demam, beberapa di antaranya mengeluh di pernafasannya, baik batuk maupun agak sesak," jelasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya