Liputan6.com, Jakarta - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyebut positivity rate virus corona (Covid-19) di Jawa Barat saat ini hanya 4 persen, meski adanya klaster Sekolah Calon Perwira (Secapa) TNI AD. Kasus corona di Jawa Barat diketahui melonjak karena munculnya klaster penyebaran baru di Secapa AD.
Angka tersebut, kata Emil, juga di bawah ambang batas ideal yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yakni kurang dari 5 persen. Selain itu, Emil mengatakan dibandingkan provinsi lainnya positivity rate di Jabar juga jauh lebih kecil.
Baca Juga
"Jabar dianggap baik, salah satu ukurannya positivity rate. Salah satu ukuran WHO ya, keterpaparan. Kita kan di bawah 5 persen. Dari 100 persen PCR-Swab, kita hanya 4 persen," kata Emil usai bertemu Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Rabu (15/7/2020).
Advertisement
"Provinsi lain dekat kita, ada 30 keterpaparannya, 12 persen, 10 persen," sambungnya.
Merujuk ke angka tersebut, Emil mengklaim kasus corona di Jawa Barat sejauh ini masih terkendali. Meski begitu, dia mengakui bahwa lembaga pendidikan berbasis asrama masih perlu diwaspadai.
"Jadi waktu Secapa dilaporkan kan naik tuh. Besoknya sudah turun lagi ke 70, 50, jadi artinya Jabar tuh sebenarnya terkendali. Tapi ada titik-titik yang perlu diwaspadai yakni lembaga pendidikan kenegaraan yang berasrama," jelasnya.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Kewenangan Pemerintah Pusat
Lembaga pendidikan berbasis asrama memang dinilai sangat perlu diwaspadai sebab sangat rentan menjadi klaster penyebaran virus corona. Terlebih, siswa yang datang ke asrama berasal dari seluruh Indonesia sehingga harus betul-betul diawasi.
"Karena apa? Karena siswanya datang dari seluruh Indonesia. Yang mengakibatkan, saya enggak bisa mengontrol karena kewenangan ada di pemerintah pusat. Tadi sudah saya laporkan kepada Presiden," ujar Ridwan Kamil.
Advertisement