Ma'ruf: Jangan Sampai Pesantren Jadi Klaster Baru Covid-19

Ma'ruf Amin mengatakan, di pesantren banyak yang tempat yang berdekatan, satu kamar bisa dipakai untuk 15 orang.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 18 Jul 2020, 09:49 WIB
Diterbitkan 18 Jul 2020, 09:48 WIB
Wapres Ma'ruf Amin mengunjungi Universitas Mataram, Lombok, NTB. (Foto: Setwapres)
Wapres Ma'ruf Amin mengunjungi Universitas Mataram, Lombok, NTB. (Foto: Setwapres)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin meminta penanggulangan serius terhadap Covid-19 yang kasus per harinya terus meningkat. Dia berharap, tidak lagi terjadi klaster baru, khususnya di pesantren.

"Pesantren kan banyak yang tempatnya dempet-dempet, satu kamar mestinya 5 orang dipakai 15 orang. Saya kan alumni pesantren, tahu. Memang pesantren itu kan begitu, apa adanya," kata Ma'ruf saat memberikan sambutan pada acara Silaturahmi dan Dialog dengan Organisasi Massa Islam di Istana Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Selatan Nomor 6, Jakarta Pusat, dalam siaran pers diterima, Sabtu (18/7/2020).

Oleh sebab itu, Ma'ruf ingin, kebiasaan berkumpul melebihi kapasitas tersebut, untuk sementara diawasi betul.

Selain mencegah penularan, hal ini dilakukan sebagai upaya persiapan matang untuk pesantren apabila hendak kembali aktif melakukan kegiatan belajar dan mengajar.

"Hal ini untuk menghindarkan pesantren menjadi pusat penularan atau klaster baru dari virus Corona," ucap Ma'ruf Amin.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Fokus meredakan Covid-19

FOTO: 350 Penumpang KRL Jalani Tes Swab di Stasiun Bogor
Petugas medis saat melakukan tes swab terhadap penumpang kereta rel listrik (KRL) di Stasiun Bogor, Bogor, Jawa Barat, Senin (27/4/2020). Pengetesan yang melibatkan 350 penumpang ini untuk memastikan ada atau tidaknya virus corona COVID-19 yang dibawa penumpang KRL. (merdeka.com/Arie Basuki)

Ma'ruf menegaskan, pemerintah masih fokus untuk dapat meredakan kurva jumlah terpapar Covid-19 di Indonesia yang masih terus meningkat setiap harinya.

Diketahui, data dikeluarkan Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 per 17 Juli 2020 pukul 12.00 menunjukkan total jumlah kasus 83.130 terkonfirmasi, 41.834 sembuh, dan 3.957 meninggal.

"Hal ini yang mendorong pemerintah untuk terus melakukan pencegahan di lingkungan masyarakat, tidak terkecuali lingkungan pesantren," tandas Ma'ruf.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya