Akumulasi Kasus Positif Covid-19 di DKI Terbanyak di Pademangan Barat

Kelurahan Pademangan Barat saat ini memiliki jumlah akumulasi kasus sebanyak 291.

oleh Liputan6.com diperbarui 07 Agu 2020, 09:50 WIB
Diterbitkan 07 Agu 2020, 09:43 WIB
FOTO: Aktivitas Warga Pademangan Timur Sambut HUT ke-75 RI
Anak-anak melintas di Gang A, RT 10/11, Pademangan Timur, Jakarta, Rabu (5/8/2020). Ide menghias gang tersebut dicetus oleh Ketua RT setempat, Farli (48), dan disambut antusias oleh warga yang turut membantu pemasangan atribut HUT ke-75 RI secara swadaya. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Kelurahan di seluruh Provinsi DKI Jakarta masuk dalam zona merah. Mengutip data dari situs corona.jakarta.go.id Kelurahan Pademangan Barat masih menjadi kelurahan dengan kasus akumulatif positif Covid-19 tertinggi.

Kelurahan Pademangan Barat memiliki jumlah akumulasi kasus sebanyak 291. Diikuti Kelurahan Penjaringan dengan 209 kasus positif Covid-19, dan Kelurahan Sunter Agung sebanyak 203 kasus.

Kemudian, Kelurahan Sunter Jaya memiliki kasus akumulasi positif Covid-19 sebanyak 190 kasus, Kelurahan Cempaka Putih Barat 173 kasus, Kelurahan Lagoa 171 kasus, dan Kelurahan Kramat 163 kasus.

Sebelumnya, di Graha BNPB, Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti mengatakan, tingginya jumlah kasus positif seiring dengan masifnya pelacakan kasus. Bahkan dalam satu pekan awal Agustus 2020 positivity rate DKI sebesar 7,8 persen.

Angka tersebut di atas ambang batas yang disarankan World Health Organization (WHO) sebesar 5 persen.

"Selama sepekan ini angka positivity rate di DKI Jakarta 7.8 persen. Artinya memang masih tinggi daripada angka WHO, karena WHO harapannya dalam sepekan adalah kurang dari 5 persen," ujar Widya di Graha BNPB, Rabu (5/8/2020).

Tingginya persentase positivity rate tersebut, dikatakan Widya dampak dari dua pendekatan yang dilakukan Pemprov DKI yakni, tracing dan active case finding.

Untuk pendekatan tracing, imbuh Widya, tiap kali ada konfirmasi positif yang disampaikan dari rumah sakit di DKI pihaknya segera melacak orang-orang yang kontak erat dan langsung terhadap pasien.

Sementara untuk active case finding, dikatakan Widya, pihaknya mendatangi tiap-tiap Kelurahan dan RW dengan risiko penularan tinggi.

"Kemudian active case finding secara terfokus, adalah kami mendatangi tempat-tempat, daerah-daerah, kelurahan, RW yang paling berisiko kemungkinan tertular dengan menghitung laju kecepatan incident rate," tuturnya.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Potensi Risiko Penularan

Dasar potensi risiko penularan tinggi tiap wilayah dihitung berdasarkan laju kecepatan penularan dengan cara jumlah orang positif per 100.000 penduduk di satu wilayah dikurangi jumlah kasus 14 hari sebelumnya.

"Semakin tinggi penularan, itu yang semakin berisiko tentu itu yang kami sasar (active case finding)," tuturnya.

Mengutip data yang diunggah situs corona.jakarta.go.id seluruh kelurahan di DKI Jakarta ada di zona merah, yang artinya risiko penularan Covid-19 masih tinggi. Kemudian, dari data tersebut juga menyajikan masih ada 33 RW zona rawan dan 990 RW dengan konfirmasi positif Covid-19.

Sementara Kelurahan Senen merupakan kelurahan dengan laju kecepatan penularan Covid-19 tertinggi di Jakarta.

 

Reporter: Yunita Amalia/Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya