Singgung Peran Media, Jokowi: Jangan Cuma Mendulang Klik dan Like

Jokowi berharap, media saat ini dapat merubah sifatnya dari kecendrungan yang dirasakan. Sebab dia meyakini, peran media saat ini sangat besar demi membantu kemajuan nasional.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 14 Agu 2020, 11:34 WIB
Diterbitkan 14 Agu 2020, 10:40 WIB
Presiden Jokowi mengenakan baju adat Sabu dari Nusa Tenggara Timur (NTT) saat menghadiri sidang tahunan MPR, Jumat (14/8/2020).
Presiden Jokowi mengenakan baju adat Sabu dari Nusa Tenggara Timur (NTT) saat menghadiri sidang tahunan MPR, Jumat (14/8/2020). (dok Biro Pers Sekretariat Presiden)

Liputan6.com, Jakarta Presiden Jokowi menyinggung peran media kekinian. Menurutnya, media saat ini cenderung hanya mendulang keuntungan pragmatis tanpa melihat kemaslahatan masyarakat.

"Semestinya, perilaku media tidak dikendalikan untuk mendulang click dan menumpuk jumlah like, seharusnya didorong untuk menumpuk kontribusi bagi kemanusiaan dan bangsa," singgun Jokowi pada sidang tahunan Parlemen di Kompleks Senayan, Jakarta, Jumat (14/8/2020).

Jokowi berharap, media saat ini dapat merubah sifatnya dari kecendrungan yang dirasakan. Sebab dia meyakini, peran media saat ini sangat besar demi membantu kemajuan nasional.

"Saya ingin semua platform teknologi harus mendukung transformasi kemajuan bangsa. Peran media-digital yang saat ini sangat besar harus diarahkan untuk membangun nilai-nilai kemanusiaan," yakin Jokowi.

 

**Cek hasil pengumuman SBMPTN 2020 di tautan ini

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Ideologi bangsa Tak Boleh Ditukar Demi Ekonomi

Presiden Jokowi mengenakan baju adat Sabu dari Nusa Tenggara Timur (NTT) saat menghadiri sidang tahunan MPR, Jumat (14/8/2020). (dok Biro Pers Sekretariat Presiden)
Presiden Jokowi mengenakan baju adat Sabu dari Nusa Tenggara Timur (NTT) saat menghadiri sidang tahunan MPR, Jumat (14/8/2020). (dok Biro Pers Sekretariat Presiden)

Jokowi pun menegaskan tidak ada satu pun yang boleh menukar persatuan kesatuan bangsa hanya demi nilai ekonomi semata.

"Ideologi dan nilai-nilai luhur bangsa tidak boleh dipertukarkan dengan ekonomi. Bahkan, ekonomi jelas membutuhkan semangat kebangsaan yang kuat," Jokowi menandasi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya