Wapres: Prangko Media Visualisasi Peristiwa Bersejarah Bangsa

Ma'ruf yakin, peminat prangko tak akan lekang dan terus menembus batas, baik usia maupun geografis.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 19 Agu 2020, 16:49 WIB
Diterbitkan 19 Agu 2020, 16:49 WIB
Wapres Ma'ruf Amin Tutup Rakornas Indonesia Maju
Wapres Ma'ruf Amin memberikan pidato sekaligus menutup Rakornas Indonesia Maju antara Pemerintah Pusat dan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah di Bogor, Jawa Barat, Rabu (13/11/2019). Kegiatan tersebut untuk mensinergikan program-program pemerintah pusat dengan daerah. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Ma'ruf Amin menilai, prangko memiliki sejarah panjang di Indonesia. Mulai dari penggunaan yang terbukti tidak hanya berfungsi sebagai alat pembayaran pengiriman pos, tetapi juga media visualisasi peristiwa bersejarah suatu bangsa.

"Prangko membuktikan bukan hanya sekadar alat bayar pengiriman pos, namun juga memiliki nilai keberagaman masyarakat bahkan kedaulatan suatu negara,” ujar Ma’ruf Amin pada acara Peluncuran Prangko Seri Presiden dan Wakil Presiden RI, Prangko 75 Tahun Indonesia Merdeka, Prangko Penanggulangan Covid-19, dan Prangko Artis Group Musik Ternama yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika secara virtual, dalam siaran pers diterima, Rabu (19/8/2020).

Seiring berjalannya waktu, Ma'ruf mengamini, pesatnya perkembangan teknologi informasi, terdapat pergeseran cara berkomunikasi. Kendati, hal tersebut tidak menurunkan popularitas prangko meski tidak lagi banyak dipakai sebagai alat pembayaran pos.

“Peran prangko saat ini masih tetap menjadi media yang dapat mengabadikan momen-momen khusus, bersejarah, diplomasi dan hubungan internasional,” yakin Ma'ruf.

Ma'ruf yakin, peminat prangko tak akan lekang dan terus menembus batas, baik usia maupun geografis. Sehingga, banyak orang yang memiliki kegemaran untuk mengumpulkan prangko.

Prangko klasik salah satunya menjadi salah satu benda koleksi yang bernilai sangat tinggi yang digemari oleh para kolektor di Indonesia bahkan dunia,” jelas dia.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Prangko Spesial HUT RI Ke-75

Diketahui peluncuran prangko edisi khusus HUT RI Ke-75 merupakan rangkaian Peringatan Hari Ulang Tahun Ke-75 Republik Indonesia. Dia berpesan hal tersebut harus menjadi momentum bangkitnya semangat masyarakat di tengah pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19), untuk tetap produktif dan inovatif dalam berbagai bidang khususnya bidang seni dan budaya demi kemajuan bangsa.

“Meskipun saat ini kita sedang menghadapi pandemi Covid-19, kita sebagai bangsa yang besar, harus terus dapat maju, produktif dan berkarya, serta berinovasi di semua bidang kehidupan bangsa khususnya bidang seni dan budaya,” harap dia.

Ma'ruf menambahkan, sejarah telah membuktikan bahwa Indonesia adalah bangsa yang besar dan mampu menghadapi berbagai macam tantangan dalam berbangsa dan bernegara.

“Oleh karena itu, prangko seri telekomunikasi prima menjadi penting untuk kita terbitkan,” tegas Wapres.

Pada kesempatan yang sama, tak lupa Ma,'ruf juga memberikan apresiasinya kepada para dokter dan tenaga medis yang tengah berjuang membantu penanganan pandemi Covid-19.

Selain itu, apresiasi juga diberikan untuk pelaku ekonomi kreatif yakni para seniman dan artis musik Indonesia yang telah memberikan karya-karyanya dan menjadi bagian penting kreativitas negara ini.

“Prangko Seri Penanggulangan Covid-19 yang diterbitkan adalah salah satu wujud apresiasi Pemerintah kepada para dokter dan tenaga medis, yang menjadi pejuang garda terdepan di bidang kesehatan, dan telah menunjukkan semangat dan integritas yang tinggi untuk membantu sesama dalam menghadapi pandemi Covid-19 ini,” imbuh dia.

“Semoga para seniman dan musisi dapat tetap berkarya dan berkreasi mengobarkan semangat perjuangan termasuk dalam menginspirasi bangsa Indonesia, khususnya dalam melawan Covid-19,” dia menandasi.

Sebagai informasi, penggunaan prangko dimulai pada tanggal 6 Mei 1840 di Inggris. Ketika itu, untuk pertama kalinya prangko mulai disematkan pada surat-surat yang akan dikirim sebagai bagian dari ongkos pengiriman. Di Indonesia, Prangko pertama diedarkan pada 1864, dan pada 1 April 1964 diterbitkan prangko seri peringatan 100 tahun digunakannya prangko di tanah air.

Selain menjadi alat bayar pengiriman pos, prangko juga memiliki unsur aktualitas atau berkaitan dengan peristiwa yang terjadi pada satu waktu. Sekalipun kepingnya relatif kecil tetapi prangko sarat mengandung makna tentang berbagai fenomena. Oleh sebab itu, Prangko telah menjadi bagian penting dari setiap peristiwa bersejarah bangsa dan masyarakat Indonesia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya