Liputan6.com, Jakarta Pengusaha Hermanto Tanoko menyampaikan pandangan terhadap kebijakan tarif impor yang diterapkan oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.
Hermanto menyebut kebijakan tarif impor yang diterapkan Trump merupakan bentuk kekhawatiran terhadap China. Namun kebijakan tersebut menurutnya seperti "buah simalakama" berpotensi menimbulkan dilema bagi Amerika Serikat.
Advertisement
Baca Juga
Hermanto mengungkapkan rakyat Amerika harus menanggung beban dari kebijakan tersebut. Produk-produk impor dikenakan tarif tinggi, sementara produk lokal yang kualitasnya serupa dijual dengan harga lebih mahal.
Advertisement
Artikel Kata Salah Satu Orang Terkaya Indonesia soal Tarif Impor Trump ini menyita perhatian pembaca di Kanal Bisnis Liputan6.com. Ingin tahu artikel terpopuler lainnya di Kanal Bisnis Liputan6.com?
Berikut tiga artikel terpopuler di Kanal Bisnis Liputan6.com yang dirangkum pada Jumat (11/4/2025):
1. Kata Salah Satu Orang Terkaya Indonesia soal Tarif Impor Trump: Buah Simalakama Bagi AS
Pengusaha Hermanto Tanoko menyampaikan pandangan terhadap kebijakan tarif impor yang diterapkan oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Dalam pandangannya, Hermanto menilai kebijakan tersebut justru akan menimbulkan dampak jangka panjang yang merugikan negara itu sendiri, terutama terhadap rakyatnya.
“Amerika ini kan negara yang terbesar di dunia saat ini. Meskipun sekarang sudah ada equal-nya ya, yaitu saingannya dari China. China ini secara size juga seimbang, tapi orang mesti ingat, Amerika ini declining, turun. Kalau China ini naik,” kata Hermanto dalam video yang diunggah di akun Instagram pribadinya, dikutip Kamis (10/4/2025).
Hermanto menyebut kebijakan tarif yang diterapkan Trump merupakan bentuk kekhawatiran terhadap China. Namun kebijakan tersebut menurutnya seperti "buah simalakama" berpotensi menimbulkan dilema bagi Amerika Serikat.
2. Dulu Jadi Donatur Donald Trump di Pilpres, Mark Zuckerberg hingga Elon Musk Justru Kini Rugi USD 1,8 Triliun
Sejumlah pemimpin raksasa teknologi di Sillicon Valley yang pernah menyumbang dana kampanye atau dana pelantikan Presiden Amerika Serikat Donald Trump ternyata harus menelan pil pahit.
Dalam tiga bulan pertama masa jabatan Trump, para bos perusahaan teknologi juga ikut terdampak kebijakan ekonomi yang mengguncang pasar dunia.
Perusahaan yang didirikan atau dijalankan CEO Meta Mark Zuckerberg, CEO Apple Tim Cook, CEO Google Sundar Pichai, CEO Tesla Elon Musk, dan pendiri Amazon Jeff Bezos secara kumulatif telah kehilangan nilai hampir USD 1,8 triliun sejak awal tahun 2025.
Melansir lama CNN, Kamis (10/4/2025), penurunan ini terjadi bahkan setelah pasar saham kembali pulih pada hari Rabu (9/4) sebagai respons terhadap penangguhan tarif impor yang direncanakan Trump. Akibatnya, kekayaan pribadi para pemimpin tersebut juga menyusut.
Advertisement
3. Pembentukan Koperasi Desa Merah Putih Dikebut, Satgas Rutin Rapat Pekan Depan
Presiden Prabowo Subianto meminta pembentukan Koperasi Desa Merah Putih untuk dikebut. Satgas yang dikepalai Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan akan rutin rapat mulai pekan depan.
Menko Zulkifli menjelaskan percepatan itu tertuang dalam Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2025 tentang Percepatan Pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih. Dia menegaskan KopDes Merah Putih akan dimiliki oleh pemerintah atau masyarakat desa.
"Kan koperasi banyak bentuk, ada perorangan, ada yang kelompok, tapi ini Koperasi Desa Merah Putih, koperasi yang milik pemerintah desa atau milik masyarakat desa," ungkap Menko Zulkifli di Kantor Kemenko Pangan, Jakarta, Kamis (10/4/2025).
Atas tujuan itu, dia menegaskan Presiden Prabowo ingin ada percepatan dalam rangka pembentukannya. Menko Zulkifli Hasan telah diminta untuk menjadi nakhoda dalam pembentukan ini.
