Nadiem: Prioritas Kemendikbud Adalah Mengembalikan Anak Belajar ke Sekolah

Nadiem menepis anggapan yang menyebut bahwa Kemendikbud memprioritaskan pembelajaran jarak jauh, bahkan mempermanenkannya.

oleh Yopi Makdori diperbarui 03 Sep 2020, 07:50 WIB
Diterbitkan 03 Sep 2020, 07:48 WIB
Mendikbud Nadiem Makarim.
Mendikbud Nadiem Makarim.

Liputan6.com, Jakarta Semua pembelajaran peserta didik masih belum bisa berjalan normal akibat pandemi Covid-19. Penerapan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) masih dianggap sebagai alternatif untuk mengakali ketertinggalan pembelajaran para peserta didik selama masa pandemi.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Makarim menyatakan, bahwa prioritas utama pihaknya dalam dunia pendidikan saat ini adalah bagaimana mengembalikan peserta didik kembali ke sekolah dengan aman.

"Saya sudah menyebut ini beberapa kali bahwa prioritas di Kemendikbud adalah untuk bisa mengembalikan anak ke sekolah dengan cara yang paling aman," tegas Nadiem saat Rapat Koordinasi bersama sejumlah Kepala Daerah pada Rabu (2/9/2020).

Nadiem menepis anggapan bahwa prioritas pendidikan saat ini adalah untuk terus melakukan pembelajaran jarak jauh atau PJJ. Ia menilai selama ini PJJ dianggap kurang ideal.

"Jadi prioritas kami itu bukan untuk melanjutkan PJJ dan sampai selama-lamanya, itu sama sekali tidak benar. Prioritas nomor satu adalah bagaimana mengembalikan anak ke sekolah tatap muka seaman mungkin," jelas Nadiem.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Optimalkan PJJ di Masa Pandemi

Perjuangan Anak Sekolah Belajar Jarak Jauh Selama Pandemi
Seorang siswi saat mengikuti kegiatan pembelajaran jarak jauh di rumahnya di RT 003 RW 006 Bendungan Hilir, Tanah Abang, Jakarta, Jumat (14/8/2020). Selama Covid-19, anak-anak memanfaatkan televisi yang ada untuk mengikuti pelajaran sekolah yang disiarkan TVRI. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Pihaknya terus mengupayakan agar pembelajaran tatap muka bisa segera terwujud secara aman. Kemendikbud akan terus berkoordinasi dengan para kepala daerah di seluruh Indonesia.

"Namun karena kondisi kesehatan yang masih tidak jelas ke mana arah penyebaran Covid-19, sangat dinamis situasinya. Kita harus mengantisipasi dan merencanakan untuk bagaimana kita bisa mengoptimalkan PJJ di masa ini," terang Nadiem.

Meskipun ia mengakui tak menginginkan pembelajaran dilakukan secara jarak jauh.

"Karena tidak ideal, tidak optimal di dunia bukan hanya Indonesia. Tetapi karena situasi pandemi itu adalah realita dunia kita dan kita harus memastikan kita harus melindungi pembelajaran anak-anak," tutup dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya