Jokowi Minta Vaksin Covid-19 Merah Putih Manjur Tanpa Efek Samping

Jokowi berharap vaksin buatan Indonesia ini dapat memperkuat sistem imun atau kekebalan tubuh. Dengan begitu, tubuh dapat melawan virus corona.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 09 Sep 2020, 13:27 WIB
Diterbitkan 09 Sep 2020, 13:19 WIB
Presiden Jokowi menerima tim vaksin Covid-19 merah putih. (Foto: Lukas - Biro Pers Sekretariat Presiden)
Presiden Jokowi menerima tim vaksin Covid-19 merah putih. (Foto: Lukas - Biro Pers Sekretariat Presiden)

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta Tim Nasional Percepatan Pengembangan Vaksin Covid-19 bekerja cepat dalam mengembangkan bibit vaksin virus corona merah putih. Jokowi berharap vaksin merah putih betul-betul dapat menangkal virus corona tanpa ada efek samping.

"Presiden meminta kita bekerja dengan cepat, tetapi mengikuti segala prosedur karena vaksin harus aman tanpa efek samping yang membahayakan. Vaksin diharapkan akan manjur," kata Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Bambang Brodjonegoro usai bertemu Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan Bogor, Rabu (9/9/2020).

Selain itu, Jokowi berharap vaksin buatan Indonesia ini dapat memperkuat sistem imun atau kekebalan tubuh. Dengan begitu, tubuh dapat melawan virus corona.

"Paling penting vaksin kita kembangkan dalam rangka memperkuat daya tahan tubuh," ujar Bambang.

Kepada Jokowi, dia melaporkan bahwa pengembangan bibit vaksin merah putih sudah mencapai 50 persen. Lembaga Eijkman Molekuler membuat vaksin corona merah putih dengan platform rekombinan.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Uji Klinis

Bambang menargetkan vaksin ini sudah diuji coba kepada hewan pada akhir 2020. Sehingga, bibit vaksin dapat diserahkan ke PT Bio Farma pada awal 2021 untuk dilakukan uji klinis.

"Setelah uji klinis selesai dan BPOM menyatakan bahwa vaksin ini aman untuk digunakan dan cocok untuk menjaga daya tahan tubuh terhadap Covid-19, maka produksi dalam jumlah massal oleh PT Bio Farma," tuturnya.

"Perkiraannya triwulan IV 2021 kita bisa produksi dalam jumlah besar dan nantinya akan melengkapi vaksin COVID-19 yang awalnya akan didatangkan pihak luar, terutama Sinovac China, dan G42 dari UEA," sambung Bambang.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya