Liputan6.com, Jakarta - Kasus pasien sembuh Covid-19 di Tanah Air kembali meningkat. Ada penambahan sebanyak 2.241 orang, sehingga total mencapai 152.458 kasus sembuh dan dinyatakan negatif Covid-19 hari ini.Â
Informasi tersebut berdasarkan data Kementerian Kesehatan yang disampaikan melalui Satuan Tugas atau Satgas Covid-19, Sabtu (12/9/2020).Â
Sementara itu, dalam 24 jam terakhir, angka kematian akibat Covid-19 juga terbilang naik.
Advertisement
Dilaporkan, terjadi penambahan 106 kasus, jadi total pasien meninggal dunia akibat virus Corona di Indonesia menjadi 8.650 orang.
Diikuti pula dengan penambahan kasus baru positif sebanyak 3.806 orang. Sehingga jumlah keseluruhan mencapai 214.746 orang yang dinyatakan terpapar Covid-19 di Indonesia.
Data update pasien Covid-19 ini tercatat sejak Jumat, 11 September 2020, pukul 12.00 WIB, hingga hari ini pukul 12.00 WIB.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Tempat Tidur ICU di 20 RS Rujukan Covid-19 Penuh
Sementara itu, seiring bertambahnya jumlah kasus positif Covid-19 di Tanah Air, berdampak pada tingkat keterisian tempat tidur (TT) ruang ICU dan isolasi di 67 rumah sakit rujukan COVID-19.
Per 11 September 2020, tercatat total ada 727 tempat tidur ICU di 67 rumah sakit rujukan COVID-19. Namun, sudah terpakai sebanyak 460 tempat tidur.
Kemudian, tersedia 5.314 tempat tidur di ruang isolasi namun sudah terpakai 3.151 tempat tidur di 67 rumah sakit rujukan COVID-19.
Dari jumlah itu, sebanyak 20 rumah sakit rujukan sudah kehabisan tempat tidur di ruang ICU, yaitu RS Umum AL Dr Mintoharjo, RS MMC, RS Prikasih, RS Pusat AU dr. Esnawan Antariksa, RS Islam Jakarta Pondok Kopi, RS Harapan Bunda, RS Adhyaksa, RS Saint Carolus, dan RS Islam Jakarta Cempaka Putih.
Kemudian RS Hermina Kemayoran, RS Grha Kedoya, RS Kanker Dharmais, RS Siloam Kebon Jeruk, RS Hermina Daan Mogot, RS Puri Indah, RS Mitra Keluarga Kalideres, RS Hermina Podomoro, RS Pluit, RS Pantai Indah Kapuk, dan RS Pekerja.
Sementara ada 5 rumah sakit yang sudah kehabisan tempat tidur di ruang isolasi. Kelima RS tersebut adalah RS Medistra, RS Kartika Pulomas, RS dr. Abdul Radjak, RS Grha Kedoya, dan RS Pluit.
Advertisement
Perjalanan Kasus Corona di Indonesia
Kasus infeksi virus Corona pertama kali muncul di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China Desember 2009. Dari kasus tersebut, virus bergerak cepat dan menjangkiti ribuan orang, tidak hanya di China tapi juga di luar negara tirai bambu tersebut.
2 Maret 2020, Presiden Joko Widodo atau Jokowi bersama Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengumumkan kasus Covid-19 pertama di Indonesia. Pengumuman dilakukan di Veranda Istana Merdeka.
Ada dua suspect yang terinfeksi Corona, keduanya adalah seorang ibu dan anak perempuannya. Mereka dirawat intensif di Rumah Sakit Penyakit Infeksi atau RSPI Prof Dr Sulianti Saroso, Jakarta Utara.
Kontak tracing dengan pasien Corona pun dilakukan pemerintah untuk mencegah penularan lebih luas. Dari hasil penelurusan, pasien positif Covid-19 terus meningkat.
Sepekan kemudian, kasus kematian akibat Covid-19 pertama kali dilaporkan pada 11 Maret 2020. Pasien merupakan seorang warga negara asing (WNA) yang termasuk pada kategori imported case virus Corona. Pengumuman disampaikan Juru Bicara Pemerintah untuk Urusan Virus Corona, Achmad Yurianto, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat
Yurianto mengatakan, pasien positif Covid-19 tersebut adalah perempuan berusia 53 tahun. Pasien tersebut masuk rumah sakit dalam keadaan sakit berat dan ada faktor penyakit mendahului di antaranya diabetes, hipertensi, hipertiroid, dan penyakit paru obstruksi menahun yang sudah cukup lama diderita.
Jumat 13 Maret 2020, Yurianto menyatakan pasien nomor 01 dan 03 sembuh dari Covid-19. Mereka sudah dibolehkan pulang dan meninggalkan ruang isolasi.
Pemerintah kemudian melakukan upaya-upaya penanganan Covid-19 yang penyebarannya kian meluas. Di antaranya dengan mengeluarkan sejumlah aturan guna menekan angka penyebaran virus Corona atau Covid-19. Aturan-aturan itu dikeluarkan baik dalam bentuk peraturan presiden (perpres), peraturan pemerintah (PP) hingga keputusan presiden (keppres)
Salah satunya Keppres Nomor 7 tahun 2020 tentang Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19. Keppres ini diteken Jokowi pada Jumat, 13 Maret 2020. Gugus Tugas yang saat ini diketuai oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo ini dibentuk dalam rangka menangani penyebaran virus Corona.
Gugus Tugas memiliki sejumlah tugas antara lain, melaksanakan rencana operasional percepatan penanangan virus Corona, mengkoordinasikan serta mengendalikan pelaksanaan kegiatan percepatan penanganan virus Corona.
Sementara itu, status keadaan tertentu darurat penanganan virus Corona di Tanah Air ternyata telah diberlakukan sejak 28 Januari sampai 28 Februari 2020. Status ditetapkan pada saat rapat koordinasi di Kementerian Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan (PMK) saat membahas kepulangan WNI di Wuhan, China.
Kapusdatinkom BNPB Agus Wibowo menjelaskan, karena skala makin besar dan Presiden memerintahkan percepatan, maka diperpanjang dari 29 Februari sampai 29 Mei 2020. Sebab, daerah-daerah di tanah air belum ada yang menetapkan status darurat Covid-9 di wilayah masing-masing.
Agus Wibowo menjelaskan jika daerah sudah menetapkan status keadaan darurat, maka status keadaan tertentu darurat yang dikeluarkan BNPB tidak berlaku lagi.
Penanganan kasus virus corona (Covid 19) pun semakin intens dilakukan. Pemerintah melakukan berbagai upaya untuk mereduksi sekaligus memberikan pengobatan terhadap mereka yang terpapar Covid-19.
Berdasarkan situs covid19.go.id, sebanyak 140 rumah sakit di Tanah Air dijadikan rujukan untuk penanganan pasien Covid-19. Ada pula sejumlah tempat yang dijadikan rumah sakit darurat.
Salah satunya, pemerintah resmi menjadikan Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat, sebagai rumah sakit darurat untuk pasien Covid 19. Peresmian dilakukan langsung oleh Presiden Jokowi, Senin 23 Maret 2020. Begitu dibuka, Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet Kemayoran langsung menerima pasien.
Ada pula Rumah Sakit Darurat di Pulau Galang, Kepulauan Riau. Pulau tersebut dulunya merupakan tempat penampungan warga Vietnam. Tempat tersebut telah dirapikan dan bisa menampung 460 pasien. Sejumlah tempat milik pemerintah lainnya juga dijadikan tempat isolasi pasien yang terpapar Covid-19.