Pengakuan Para Pelajar dan Buruh yang Ikut Demo Berujung Anarkis di Semarang

Mendengar banyak pelajar dan buruh diamankan pihak kepolisian, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo langsung mendatangi Mapolrestabes Semarang

oleh Gilar Ramdhani diperbarui 08 Okt 2020, 19:58 WIB
Diterbitkan 08 Okt 2020, 11:33 WIB
Pengakuan Para Pelajar dan Buruh yang Ikut Demo Berujung Anarkis di Semarang
Ganjar menjenguk para pelajar peserta demo UU Cipta Kerja. (Foto: Dok. Humas Pemprov Jateng)

Liputan6.com, Semarang Mendengar banyak pelajar dan buruh yang menjadi peserta aksi demo menolak UU Cipta Kerja diamankan pihak kepolisian, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo langsung mendatangi Mapolrestabes Semarang, Rabu (7/10) menjelang larut malam sekitar pukul 22.00 WIB.

Berjaket dan mengenakan topi, Ganjar tak sungkan duduk lesehan dan berbincang dengan sejumlah pelajar dan buruh yang diamankan. Sesekali, Ganjar juga mencairkan suasana tegang dengan guyonannya.

Kepada Ganjar, para siswa yang diamankan itu dengan polosnya mengaku hanya ikut-ikutan aksi demo di depan Gedung DPRD Provinsi Jateng, siang tadi. Ketika ditanya tuntutan demo, para siswa mengaku tak tahu.

“Bangun tidur, di rumah sepi lihat handphone status pada ramai demo, terus ikut. Enggak tahu demo apa. Tahunya demo RUU, enggak tahu isinya apa,” kata para siswa itu saling sahut saat ditanya Ganjar.

da juga yang mengaku ikut-ikutan demo karena kebetulan. "Saya habis UTS melipir ndilalah saja, Pak," katanya. 

Ganjar mengatakan, aksi demo yang merusak sebenarnya bisa dihindari jika mau mengedepankan komunikasi. Ia terutama prihatin pada siswa SMA/SMK yang turut terlibat, padahal mereka tidak tahu substansi yang disuarakan.

“Ini anak-anak kita lebih baik kan diedukasi secara benar, karena SMA/SMK ini kan tanggung jawab saya, tanggung jawab provinsi, sehingga kalau anak-anak itu sebenarnya kita bisa memberikan fasilitas,” ucap Ganjar.

 

Obrolan Ganjar dengan Para Buruh

Pengakuan Para Pelajar dan Buruh yang Ikut Demo Berujung Anarkis di Semarang
Ganjar menjenguk para pelajar peserta demo UU Cipta Kerja. (Foto: Dok. Humas Pemprov Jateng)

Ganjar juga menghampiri kelompok buruh dan mengobrol cukup lama. Mereka mengaku ikut demo karena takut tidak diberi pesangon ketika di PHK. Namun para buruh yang ditanya Ganjar mengaku belum membaca naskah RUU Omnibus Law Cipta Kerja secara utuh. 

"Ya saya hanya baca dari share-sharean teman," kata salah satu buruh. 

Tak hanya tentang demo, Ganjar juga mengajak bicara soal kondisi ketenagakerjaan. Seorang buruh di perusahaan ekspedisi mengaku gajinya di bawah UMK. Ada juga karyawan warung kopi yang gajinya dipotong karena kondisi sulit di masa pandemi.

Ganjar juga sempat meminta nomor telepon beberapa pimpinan perusahaan tempat para buruh bekerja. Namun saat ditelpon Ganjar, nomor pimpinan perusahaan buruh itu tak merespon.

 

Ganjar Dorong Desiminasi Isi UU Cipta Kerja

Pengakuan Para Pelajar dan Buruh yang Ikut Demo Berujung Anarkis di Semarang
Ganjar menjenguk para pelajar peserta demo UU Cipta Kerja. (Foto: Dok. Humas Pemprov Jateng)

Ganjar menjelaskan, sejak awal juga mendorong agar pemerintah pusat dan DPR melakukan sosialisasi dan desiminasi untuk mengedukasi masyarakat tentang isi UU Omnibus Law tersebut.

Menurutnya, jika sejak awal hal itu dilakukan maka keributan seperti di Semarang ini tidak sampai terjadi dan siswa SMA/SMK tidak turut terlibat.

“Maka saya sampaikan dari awal itu, kalau kemudian ada warga yang tak setuju coba komunikasi. Kalau kemudian masih tetap tidak bisa, ya judicial review aja, kan semuanya jadi tertib. Kalau kemudian merusak dan kemudian memancing dan ada anak-anak saya, anak SMA kan kasihan,” tandasnya.

Di sela-sela ngobrol, Ganjar sempat bercanda mengajak para pendemo membersihkan area gerbang DPRD Jateng dan taman yang rusak akibat demo siang tadi. Di luar dugaan sejumlah buruh menyambut baik ajakan itu. "Siap, Pak," jawab mereka. 

 

(*)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya