Deretan Fakta soal Kabar Pembakaran dan Penjarahan Thamrin City

Viral video di media sosial Twitter terkait adanya kerusuhan dan penjarahan terjadi di Thamrin City, Jakarta Pusat, pada Selasa malam, 13 Oktober 2020.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 14 Okt 2020, 15:00 WIB
Diterbitkan 14 Okt 2020, 14:53 WIB
Mal Thamrin City
Mal Thamrin City.

Liputan6.com, Jakarta - Viral video di media sosial Twitter terkait adanya kerusuhan dan penjarahan terjadi di Thamrin City, Jakarta Pusat, pada Selasa malam, 13 Oktober 2020.

Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Heru Novianto pun angkat bicara. Dia menegaskan, informasi itu adalah hoaks alias tidak benar.

"Tidak ada, tidak benar," ujar Heru saat dikonfirmasi, Selasa, 13 Oktober 2020.

Hal itu diyakinkan Heru lantaran dirinya sudah langsung mengecek ke tempat lokasi kejadian di Thamrin City dan tidak ada penjarahan.

Sementara itu, Kapolsek Tanah Abang AKBP Raden Muhammad Jauhari menjelaskan warga dengan aparat keamanan sempat terlibat bentrokan.

Dan kejadian di Thamrin City adalah pembuangan massa demo dari Gambir dan Menteng mengarah ke Tanah Abang. Namun kemudian diadang, hingga terjadilah gesekan.

Berikut deretan fakta terkait kabar adanya kerusuhan dan penjarahan yang terjadi di Thamrin City dihimpun Liputan6.com:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Viral di Sosial Media

Ilustrasi viral di media sosial.
Ilustrasi viral di media sosial. (iStockphoto)

Sebelumnya, viral video di media sosial Twitter soal ramainya kawasan pusat perbelanjaan Thamrin City, Jakarta Pusat, pada Selasa malam, 13 Oktober 2020.

Dalam rekaman video terlihat adanya kebakaran dan massa yang nampaknya bentrok dengan aparat petugas kepolisian.

"Tanah Abang pecah, Thamrin City pecah nih nih sekarang valid, pecah pecah. Thamrin City pecah, lagi dijarah, Thamrin City lagi dijarah buruan ke Thamrin City sekarang," ujar seseorang dalam video yang juga perekam.

Tak hanya satu video, ada pula video lain yang memperlihatkan adanya kebakaran yang terjadi di Thamrin City. Terlihat pula kerusuhan antara massa dengan petugas.

Kemudian, beredar juga video petugas yang tampak menembakkan gas air mata agar massa dapat diredam.

 


Hoaks Kabar Pembakaran dan Penjarahan

THUMBNAIL THAMRIN CITY
THUMBNAIL THAMRIN CITY

Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Heru Novianto mengklarifikasi informasi yang beredar di media sosial terkait rekaman video yang menampilkan pembakaran dan penjarahan di Thamrin City, Jakarta Pusat. Dia menegaskan, informasi itu adalah hoaks alias tidak benar.

"Tidak ada, tidak benar," kata dia saat dikonfirmasi, Selasa, 13 Oktober 2020.

Heru menyatakan hal tersebut setelah mengecek langsung ke lokasi di Thamrin City. "Saya ada di tempat kejadian perkara (TKP), aman tidak ada yang dijarah," ujar Heru.

Heru memastikan situasi di Thamrin City, Jakarta Pusat aman. Menurut dia, Warga juga sudah membubarkan diri.

"Saya yakinkan dan saya pastikan tidak ada penjarahan dan aman. Landai-landai. Warga sudah kembali kita pasukan juga sudah kembali," jelas Heru.

 


Sempat Ada Bentrokan

THUMBNAIL THAMRIN CITY
THUMBNAIL THAMRIN CITY

Kapolsek Tanah Abang AKBP Raden Muhammad Jauhari menjelaskan warga dengan aparat keamanan sempat terlibat bentrokan.

"Itu hanya pembuangan massa dari Gambir sama Menteng mengarah ke Tanah Abang, kemudian diadang sama pasukan kita, terjadi gesekan. Tidak ada penjarahan, tidak ada," tutur dia.

Jauhari mengatakan, kepolisian beberapa kali menembakan gas air mata untuk mengurai massa.

"Tembakan gas air mata aja, jadi enggak ada pembakaran dan penjarahan enggak ada," ucap dia.

 


Situasi Sudah Kembali Kondusif

Ini Harga Rumah di Atas Mal Thamrin City
Ini Harga Rumah di Atas Mal Thamrin City

Jauhari memyatakan, saat ini situasi di sekitar Thamrin City telah kondusif. Dia menyebut pihaknya juga telah berkoordinasi dengan tokoh masyarakat setempat untuk melakukan pengamanan.

"Aman semua, kita sudah berkoordinasi dengan tokoh-tokoh masyarakat di Thamrin City untuk mengamankan warganya masing-masing," tegas dia.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya