Menristek: Vaksin Covid-19 Merah Putih Bisa untuk Jangka Panjang

Jika sudah ada vaksin dari luar yang sudah terbukti dan mendapat izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), maka tentunya vaksin itu akan dipakai di tahap awal.

oleh Yusron Fahmi diperbarui 15 Okt 2020, 02:15 WIB
Diterbitkan 15 Okt 2020, 02:15 WIB
Tim Vaksin Merah Putih usai bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Bogor pada Rabu (9/9/2020) (Foto: Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden)
Tim Vaksin Merah Putih memberikan keterangan pers usai bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Bogor pada Rabu (9/9/2020) (Foto: Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Bambang PS Brodjonegoro berharap vaksin Covid-19 Merah Putih dapat mengisi kebutuhan vaksin jangka menengah dan panjang bagi masyarakat Indonesia.

"Karena memang sebagian vaksin ini belum akan siap akhir tahun dan awal tahun depan," kata Bambang dalam seminar virtual Vaksin Merah Putih: Tantangan dan Harapan, dikutip dari Antara, Jakarta, Rabu (14/10/2020).

Jika sudah ada vaksin dari luar yang sudah terbukti dan mendapat izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), maka tentunya vaksin itu akan dipakai di tahap awal.

Tetapi di pertengahan tahun atau triwulan III 2021, Menristek berharap sudah mulai ada produksi dari vaksin Merah Putih.

"Tentunya kami juga meminta dukungan Bio Farma agar bisa melakukan hilirisasi dan produksi massal dari vaksin tersebut," ujarnya.

Indonesia yang mempunyai jumlah penduduk terbesar keempat di dunia, akan membutuhkan vaksin dalam jumlah besar sehingga pemerintah Indonesia berupaya memenuhi kebutuhan vaksin dalam negeri baik dengan membuat sendiri dengan menciptakan vaksin Merah Putih maupun dengan kolaborasi dengan pihak luar.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Jajaki Perusahaan Swasta

Saat ini, Kementerian Riset dan Teknologi juga sedang menjajaki beberapa perusahaan swasta yang ternyata sebenarnya mempunyai kemampuan dan kapasitas produksi tapi mereka belum punya pengalaman seperti Bio Farma yang sudah 100 tahun lebih bergerak dalam produksi vaksin.

"Swasta ini mereka punya fasilitasnya punya teknologinya tapi tetap experience (pengalaman) itu sangat penting apalagi kalau sudah menyangkut uji klinis," tuturnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya