Emak-Emak Pingsan Terharu Saat Jemput Anak di Polres Bekasi Karena Ikut Demo

Sambil memeluk dan sungkem ke orangtua, para pelajar tersebut meminta maaf dan menyesali tindakan mereka yang telah membuat orangtua khawatir.

oleh Bam Sinulingga diperbarui 15 Okt 2020, 12:40 WIB
Diterbitkan 15 Okt 2020, 12:27 WIB
polres bekasi
Polres Metro Bekasi Kota. (Liputan6.com/Bam Sinulingga)

Liputan6.com, Jakarta Puluhan pelajar yang diamankan saat hendak ikut aksi demo menolak Undang-Undang Cipta Kerja, serentak menangis di hadapan orangtua masing-masing yang datang menjemput, Rabu 14 Oktober 2020.

Sambil memeluk dan sungkem ke orangtua, para pelajar tersebut meminta maaf dan menyesali tindakan mereka yang telah membuat orangtua khawatir.

Perasaan kesal yang awalnya dirasakan para orangtua, berubah haru saat mendengar ucapan dari anak terkasih mereka. Air mata pun sontak menyelimuti pertemuan orangtua dan anak yang berlangsung di aula Polres.

"Dengan menghadirkan orangtua, diharapkan para pelajar tersebut meminta maaf pada orangtuanya," kata Wakapolres Metro Bekasi Kota, AKBP Alfian, Kamis (15/10/2020).

Menurutnya, sebagai generasi penerus, para pelajar sebaiknya membekali diri dengan ilmu pengetahuan untuk hal-hal yang lebih bermanfaat.

Begitu pula peran orangtua yang perlu ditingkatkan dalam mengawasi gerak-gerik anak, sehingga tidak mudah terhasut hal-hal yang bisa merugikan anak.

"Kita juga memberikan informasi kepada orang tua sehingga menjadi introspeksi para orang tua menyikapi hal ini. Kita berharap kejadian serupa tidak akan terulang lagi," ujar Alfian.

Ia juga menegaskan, bahwa anak-anak memiliki kewajiban untuk berbakti kepada orangtua yang membesarkan dengan perjuangan dan kasih sayang.

"Kita ingatkan bahwa penting bagi anak-anak berbakti kepada orangtua, terlebih kepada ibu yang sudah melahirkan. Jadi jangan pernah abaikan nasihat orangtua," imbuhnya.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Puluhan Diamankan

Sempat terjadi insiden, di mana salah seorang ibu pingsan lantaran tak kuasa menahan haru. Petugas lantas membopong ibu tersebut ke ruang medis.

Selanjutnya para pelajar diperbolehkan pulang, usai orangtua memberikan surat pernyataan yang sudah disiapkan dari rumah masing-masing.

Sebelumnya puluhan pelajar yang diamankan, didata dan diberikan pembinaan oleh petugas kepolisian. Mereka juga mengikuti rapid test yang seluruh hasilnya negatif.

Malam harinya petugas juga membagikan perlengkapan sholat kepada pelajar, seperti baju koko, sarung dan peci, untuk sama-sama melaksanakan sholat Isya berjamaah.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya