Liputan6.com, Jakarta - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Tengah menyatakan seluruh kabupaten dan kota di Sulteng rawan terjadi bencana akibat dampak fenomena alam La Nina.
"Kami tidak bisa memilah tingkat kerawanan bencana di setiap daerah karena data dari Badan Meteorologi dan Klimatologi (BMKG) La Nina terjadi menyeluruh di semua daerah," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Sulteng Andy A. Sembiring di Palu, Rabu 4 November 2020.
Baca Juga
Oleh sebab itu, kata dia, seluruh relawan dan personel utamanya yang tergabung dalam Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD kabupaten dan kota selalu siaga dengan ancaman bencana yang terus menghantui.
Advertisement
Pihaknya fokus terhadap ancaman bencana akibat La Nina di tiga daerah terluar di Sulteng yaitu Kabupaten Banggai, Banggai Kepulauan dan Banggai Laut.
"Kami memprioritaskan keamanan pergerakan setiap penumpang kapal dari dan menuju atau antarpulau di tiga kabupaten tersebut. Jika terjadi bencana, relawan dari daerah yang berdekatan dengan daerah yang dilanda bencana langsung turun membantu," ujarnya yang dikutip dari Antara.
BPBD Sulteng masih memiliki persediaan logistik yang cukup bagi korban bencana hingga Desember sehingga ia memastikan tidak akan ada korban bencana terlantar apalagi sampai tidak mendapat bantuan dari pemerintah.
"Terkait itu kami juga sudah meminta BPBD kabupaten dan kota agar menyarankan kepala daerahnya menerbitkan keputusan kepala daerah terkait siaga darurat bencana akibat La Nina sampai Maret 2021 sehingga bisa menggunakan aturan diskresi untuk menggunakan dana daerah," tambahnya.
Â
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Diguyur Hujan Berintensitas Tinggi
BMKG Palu menyatakan terus memantau perkembangan fenomena alam La Nina di wilayah Sulteng serta pengaruhnya terhadap cuaca yang perlu diwaspadai masyarakat.
"Kami terus memantau dan menginformasikan kepada semua pihak kondisi cuaca di wilayah Sulteng," kata Afandi Nugraha salah satu koordintaor unit pengolahan data BMKG Bandara Sis Aljufri Palu, Senin (19/11).
Ia mengatakan sejumlah wilayah Sulteng selama priode Oktober 2020 diguyur hujan dengan intensitas tinggi ke depan sehingga potensi hujan hingga lebat masih berpeluang besar terjadi.
Karena itu pihaknya mengingatkan semua kabupaten di provinsi ini agar meningkatkan kewaspadaan terhadap kondisi cuaca ekstrem.
"Pemerintah dan masyarakat, bahkan kita semua tetap waspada, sebab sesuai pengalaman, saat kondisi cuaca esktrem biasanya terjadi berbagai bencana alam seperti banjir dan tanah longsor," ujarnya.
BMKG Pusat sebelumnya melaporkan bahwa puncak fenomena La Nina akan terjadi pada Desember 2020 sampai Februari 2021 sehingga perlu diwaspadai.
Â
Advertisement