Kunjungi Venue Sumut Sport Center, Menpora Sebut Pembangunan Disiapkan untuk Olimpiade 2032

Hal itu sesuai arahan Presiden Jokowi kepada Kemenpora dan NOC Indonesia agar mempersiapkan Indonesia mengikuti bidding tuan rumah Olimpiade 2032 mendatang.

oleh stella maris diperbarui 22 Nov 2020, 11:30 WIB
Diterbitkan 22 Nov 2020, 10:31 WIB
Menpora RI Zainudin Amali
Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Zainudin Amali, saat meninjau pembangunan venue Sumut Sport Centre di Desa Sena, Batang Kuis, Deli Serdang, Sumatera Utara, Jumat (20/11) petang.

Liputan6.com, Jakarta Koordinasi dan konsultasi desain dengan federasi internasional menjadi hal yang tak boleh dilupakan, dalam pembangunan venue di komplek olahraga terpadu Sumut Sport Centre. Demikian dikatakan Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Zainudin Amali, saat meninjau pembangunan venue Sumut Sport Centre di Desa Sena, Batang Kuis, Deli Serdang, Sumatera Utara, Jumat (20/11) petang.

"Semoga pembangunan venue di Sumut Sport Center ini tidak hanya ditujukan untuk tuan rumah PON saja. Tetapi juga untuk tuan rumah event internasional lainnya. Saya sangat sependapat ini didesain sesuai standarinternasional. Jadi konsultasikan dengan federasi-federasi internasionalnya. Semua venue yang akan dibangun harus berkoordinasi dan dikonsultasikan dengan federasi internasionalnya," tutur Menpora RI. 

Presiden Joko Widodo lanjutnya, telah memberi arahan kepada Kemenpora dan NOC Indonesia agar mempersiapkan Indonesia mengikuti bidding tuan rumah Olimpiade 2032 mendatang.

"Pasti kita akan melihat mana fasilitas yang paling lengkap. Karena IOC menyampaikan sebisa mungkin kita tidak membangun fasilitas baru. Jika tahun 2024 sudah ada semua fasilitas ini, bisa jadi menjadi pilihan untuk Olimpiade 2032," kata Menpora RI menyampaikan.

Sesuai arahan Presiden, sebisa mungkin Kemenpora dan para stakeholder olahraga lainnya untuk menarik sebanyak mungkin event-event internasional, baik single event dan multi event.

"Kesuksesan kita menjadi tuan rumah Asian Games dan Asian Paragames 2018 lalu menjadi bukti dan diakui oleh negara-negara lain untuk kita menjadi tuan rumah single dan multi event lainnya," tambahnya.

"Semua venue yang akan dibangun harus berkoordinasi dengan federasi internasionalnya. Sehingga ke depan kita tidak kesusahan begitu ditunjuk sebagai tuan rumah event olahraga internasional apapun. Mohon sejak awal sebelum jadi untuk mendesain sesuai standar internasional," tuturnya. 

Ia berharap masyarakat Sumatera Utara akan tahu melalui media bahwa Sumut akan memiliki ikon ke-4 yang membanggakan setelah Danau Toba dan sebagainya.

"Sampaikan kepada masyarakat bahwa ada ikon baru yang menjadi kebanggaan dari Sumatera Utara yakni Sumut Sport Center," tutup Menpora RI.

Kadispora Sumut Bahar Siagian menyampaikan filosofi pembangunan Sumut Sport Center seluas 300 ha ini adalah filosofi Kelapa Sawit. Menurutnya, perkebunan kelapa sawit paling banyak dan luas.

"Stasion utama nantinya berkapasitas 75 ribu penonton dan telah didesain sesuai standar internasional FIFA sehingga dapat untuk menggelar pertandingan sepakbola berkelas internasional," ujarnya.

"Tak hanya itu beberapa venue lainya seperti stadion aquatik juga telah didesain sesuai dengan federasi internasional. Stadion utama juga dilengkapi dengan gedung istora, track BMX, equestrian, bola basket, velodrom dan lintasan road race sepanjang 3,6 kilometer," tambahnya.

 

(*)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya