Apakah Anak Harus Berbakti kepada Orangtua Durhaka? Ini Jawaban Buya Yahya

Buya Yahya menekankan bahwa istilah durhaka juga berlaku bagi orangtua. Lantas, apakah anak harus tetap berbakti kepada mereka?

oleh Putry Damayanty diperbarui 29 Des 2024, 11:30 WIB
Diterbitkan 29 Des 2024, 11:30 WIB
KH Yahya Zainul Ma'arif alias Buya Yahya
Pengasuh LPD Al Bahjah, KH Yahya Zainul Ma'arif alias Buya Yahya. (Foto: YouTube Al Bahjah TV)

Liputan6.com, Jakarta - Dalam ajaran Islam, kedudukan orangtua sangatlah mulia. Berbakti kepada orangtua menjadi salah satu kewajiban utama bagi setiap anak.

Allah SWT dalam banyak ayat Al-Qur'an menekankan betapa pentingnya anak untuk selalu menghormati, mematuhi, dan berbuat baik kepada orangtua mereka.

"Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak." (QS. Al-Isra' : 23)

Namun, dalam kenyataan hidup, sering kali kita mendengar cerita tentang orangtua yang tidak memenuhi kewajibannya dengan baik terhadap anak-anak mereka.

Pertanyaan yang muncul kemudian, apakah ada istilah orangtua yang durhaka kepada anaknya? Bagaimana dengan orangtua yang dzalim dan menelantarkan anak-anak mereka?

 

Saksikan Video Pilihan ini:

Perilaku Durhaka Orangtua kepada Anak

Mengupas Konsep Reflective Parenting, Benarkah Cocok Diterapkan saat Menghadapi Situasi Stres? (Foto: Freepik/bearfotos)
Ilustrasi orangtua yang sedang menerapkan reflective parenting (Foto: Freepik/bearfotos).

Orangtua memiliki tanggungjawab yang besar dalam kehidupan anaknya. Seperti dengan memberi kasih sayang yang tulus, pendidikan akhlak yang baik, hingga perlindungan terhadap pengaruh buruk, semua itu merupakan kewajiban orangtua. 

Lantas, bagaimana dengan orangtua yang menelantarkan atau tidak peduli kepada anaknya? Apakah sang anak harus berbakti kepada mereka?

Pertanyaan ini menjadi relevan dalam pembahasan yang disampaikan oleh Buya Yahya. Beliau menyebutkan bahwa durhaka itu bukan hanya berlaku bagi anak kepada orangtua, tetapi juga bisa berlaku sebaliknya, yaitu orangtua yang durhaka kepada anak mereka.

"Ada memang, durhakanya seorang ayah kepada anak. Ada salah mendidik, tidak ngasih contoh yang baik, itu adalah durhakanya seorang ayah kepada anak," kata Buya Yahya dikutip dari Youtube Al-Bahjah TV.

Namun, beliau juga menekankan bahwa meskipun orangtua mungkin tidak baik dalam mendidik anak atau bahkan berbuat zalim, anak tetap memiliki kewajiban untuk berbakti kepada mereka.

"Cuma tadi saya beri rambu-rambu. Biarpun sedurhaka apapun ayah kepada anaknya, anak tetap punya kewajiban untuk berbakti. Ngga ada kata, harga mati," jelasnya.

Kewajiban Berbakti pada Orangtua

Contoh ilustrasi anak menangis karena orangtua membatalkan janjinya
Pernahkah kamu melakukan pembatalan janji pada anak sebagai bentuk hukuman (Foto: Unsplash.com/Caleb Woods)

Buya Yahya juga mengingatkan agar setiap orangtua juga tidak melupakan hak-hak anak mereka.

"Begitupun sebaliknya, meskipun anaknya badung, bandel, sebagainya, seorang ayah tetap memiliki kewajiban mendidik," katanya.

Meskipun orangtua bisa saja berbuat salah, anak tetap diwajibkan untuk berbakti dan menghormati mereka, selama itu tidak bertentangan dengan ajaran Islam.

"Tidak ada alasan, jangan sampai ada di antara kita merasa bahwa karena bapaknya tidak baik, telah durhaka kepada sang anak lalu dibalas dengan kedurhakaan," ucapnya.

"Tadi seperti yang sudah disebutkan sebelumnya bahwa, ada seorang anak yang dimudahkan Allah berbakti kepada orangtua, karena apa? Diberi orangtua yang baik-baik. Ada seorang anak yang berbakti penuh perjuangan karena orangtuanya tidak baik, tetap wajib berbakti. Tidak ada alasan, harga mati," pungkasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya