Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Kota Jakarta Utara memperbanyak posko pengungsian sebagai bentuk antisipasi dan waspada banjir di musim hujan. Hal ini untuk menghindari kerumunan dan penyebaran Covid-19 di pengungsian.
Wakil Wali Kota Jakarta Utara Ali Maulana Hakim memastikan, jumlah posko sesuai jumlah asumsi pengungsi banjir. Selain itu, pembatasan antar keluarga dalam pengungsian pun diatur sehingga tidak terjadi kerumunan yang dapat menimbulkan penyebaran virus Corona atau Covid-19.
Baca Juga
"Telah kami simulasi, tenda pengungsian dengan jaga jarak per keluarga serta dibuatkan sekat," ujar Ali di Jakarta, Selasa 1 Desember 2020, seperti dikutip dari Antara.
Advertisement
Ali menegaskan, nantinya bencana banjir jangan sampai menimbulkan bencana lainnya, yakni lonjakan warga yang terinfeksi Covid-19. Karena itu, protokol kesehatan baik di pengungsian maupun proses evakuasi benar-benar dijalankan sesuai aturan.
"Sekarang masa pandemi Covid-19, jangan sampai menimbulkan bencana berikutnya, yaitu makin meningkatnya tingkat positif Covid-19 di masyarakat maupun petugas," kata Ali.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
RW tangguh bencana banjir
Pemerintah DKI Jakarta telah menetapkan program RW tangguh bencana banjir, yakni suatu gerakan kolaborasi warga dan aparat gabungan dalam bersiaga, tanggap dan galang dalam menghadapi bencana banjir.
Sejumlah elemen seperti posko pengungsian, posko kesehatan, posko logistik, pusat informasi, hingga peralatan evakuasi telah dipersiapkan sebelum terjadinya bencana.
Advertisement