Liputan6.com, Jakarta Setelah melalui proses tahapan yang panjang, hari ini, (9/12) pesta demokrasi Pemilihan Serentak 2020 memasuki tahapan pemungutan dan penghitungan suara. Pemerintah dan KPU telah melakukan sosialisasi melalui berbagai media untuk mengedukasi masyarakat agar menjadi Pemilih yang cerdas, sehat dan damai. Pemilihan Serentak 2020 yang dilakukan di masa pandemi diharapkan dapat berjalan dengan demokratis, sebagai ajang keterlibatan warga negara dalam menentukan masa depan bangsa.
Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Kementerian Komunikasi dan Informatika Prof. Dr. Widodo Muktiyo mengajak seluruh elemen masyarakat, terutama warga negara yang sudah terdaftar sebagai Pemilih, untuk menghilangkan apatisme dan memilih secara rasional agar menghasilkan pemimpin berkualitas.
Baca Juga
“Untuk itulah maka rasionalitas kita untuk memilih dalam era demokrasi ini mesti kita dorong terus. Mari kita hilangkan apatisme publik, mari kita hilangkan sesuatu yang justru tidak akan mendukung proses demokrasi yang sudah menjadi pilihan kita semuanya,” ujarnya Widodo.
Advertisement
Menurut Widodo, cara melahirkan sistem politik yang demokratis dan berkualitas salah satunya adalah melalui Pemilihan yang tengah berlangsung saat ini. Pemilihan merupakan bukti bahwa setiap warga negara memiliki derajat yang sama, yaitu memiliki hak suara yang sama tanpa melihat status sosial. Selain itu, Widodo mengharapkan seluruh elemen masyarakat dapat mengambil hikmah positif pemilihan di tengah pandemi sebagai kesempatan untuk mengeliminir politik pragmatis.
“Berikan suaramu kepada yang calon (kepala daerah) yang terbaik. Mudah-mudahan pemimpin yang lahir nanti adalah pemimpin yang transformatif dan membawa daerah menjadi lebih baik,” ujarnya.
Meskipun Pemilih tengah dalam euphoria pesta demokrasi, namun Widodo meminta masyarakat mematuhi seluruh protokol kesehatan yang sudah disiapkan KPU.
Disiplin Protokol Kesehatan
Hal senada juga disampaikan oleh Menteri Koordinator Politik, Hukum dan HAM (Menkopolhukam) Mahfud MD. Menkopolhukam juga mengajak masyarakat bersama-sama membuktikan bahwa semua masyarakat bisa berlaku disiplin menerapkan protokol kesehatan selama proses Pemilihan hingga nanti masa penetapan pemenang kepala daerah.
“Tolong di hari H, datang berbondong-bondong ke TPS sesuai dengan jam, jadwal yang sudah ditentukan oleh KPU dan ikuti protokol kesehatan yang ditentukan oleh KPU. Dan jangan membuat keributan. Biasanya keributan itu terjadi sesudah perhitungan suara dan sebagainya. Semuanya harus berlaku proporsional dan tertib demi kebaikan kita bersama,“ pesannya,
Pemilihan Kepala Daerah dikatakan Mahfud merupakan pesta dari rakyat dan untuk rakyat yang harus diisi dengan cara hadir di TPS dan memberikan suara demi kemajuan daerah dan negara.
“Silahkan berikan suara Anda karena satu suara Anda akan menentukan masa depan Anda, sekurang-kurangnya menentukan nasib Anda di bawah kepemimpinan selama 5 tahun ke depan,” ujar Mahfud.
(*)
Advertisement