Cerita Mensos Risma soal 5 Eks Pencandu Narkoba di Mojokerto yang Berhasil Bangun Bisnis

Menteri Sosial Tri Rismaharini atau Risma mengaku pernah bertemu dengan lima anak muda, pencandu narkoba di Mojokerto, Jawa Timur.

oleh Ady Anugrahadi diperbarui 24 Feb 2021, 14:37 WIB
Diterbitkan 24 Feb 2021, 14:36 WIB
Menteri Sosial Tri Rismaharini atau Risma
Menteri Sosial Tri Rismaharini atau Risma di BNN, Rabu (24/2/2021). (Liputan6.com/Ady Anugrahadi)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Sosial Tri Rismaharini atau Risma mengaku pernah bertemu dengan lima anak muda, pencandu narkoba di Mojokerto, Jawa Timur. Mereka akan dititipkan di salah satu balai rehabilitasi milik Kementerian Sosial pada waktu itu.

Risma menjelaskan, Kemensos memiliki beberapa Balai Rehabilitasi Sosial khusus menangani korban penyalahgunaan obat-obatan terlarang dengan kapasitas yang beragam.

Antara lain, Balai Residen Satria Baturraden, BRSKPN Bambu Apus Jakarta, Balai Rehabilitasi Sosial Korban Penyalahgunaan Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif Lainnya "Galih Pakuan" Bogor, Balai Rehabilitasi Sosial Orang dengan HIV "Bahagia" Medan, Loka Rehabilitasi Sosial Korban Penyalahgunaan Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif Lainnya "Pangurangi" Takalar.

"Kebetulan satu bulan yang lalu saya berkunjung Mojokerto. Pada waktu ketemu dengan saya sama sekali sulit berkomunikasi dengan mereka," ujar Risma di BNN RI, Cawang Jakarta Timur, Rabu (24/2/2021).

Kala itu, dia bertanya soal keinginan kelimanya jika sembuh dari kecanduan narkoba. Beberapa di antaranya menjawab ingin merintis usaha kedai kopi, dan membuat pabrik sepatu.

"Mereka hanya menyampaikan kamu ingin apa saya sampaikan kalau kamu sembuh. Saya ingin usaha ini cafe, saya ingin usaha buat sepatu dan kemudian kamu ikut saya ya kita rawat," ucap Risma.

Risma pun terus memantau perkembangan kelima anak yang dirawat di bawah binaan Kemensos.

"Alhamdulillah setelah sebulan saya menerima laporan baca WhatsApp. Karena mereka dirawat di salah satu balai kita dan ternyata saya melihat gelagatnya mereka sudah normal," ujar dia.

Risma kemudian memberikan bantuan modal kepada lima mantan pencandu untuk membantu mewujudkan cita-citanya menjadi pengusaha.

"Saya sampaikan oke sekarang ini kita langsung tangani mereka kita wujudkan cita-cita mereka," kenang Risma.

 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Berhasilkah?

Risma mengaku bersyukur karena kelima mantan pencandu berhasil mewujudkan cita-citanya membuat kedai kopi dan pabrik sepatu. Bahkan, baru beberapa bulan berjalan sudah menciptakan lapangan kerja untuk sebagian orang-orang yang tinggal di kawasan tersebut.

"Alhamdulillah saat ini kurang lebih sudah dua Minggu saya meresmikan cafe dan mereka membut sepatu. Bahkan yang saya heran mereka sudah bisa memperkerjakan 5 orang pegawai. dan kemudian sepatu ini ada yang punya tiga orang pegawai dan sebagainya," ujar Risma.

Oleh karena itu, dia mengajak masyarakat untuk bahu-membahu memberantas narkotika di Indonesia. Terutama, kata dia, dalam menangani pencandu narkoba.

Menurut catatan Kementerian Sosial, jumlah penyalahguna narkoba pada 2019 mencapai 3,6 juta jiwa.

"Jadi artinya apa? Bahwa kita memang harus benar-benar serius menangani ini," kata Risma 

Namun, dia juga mengingatkan agar masyarakat mau merangkul mereka yang telah menjadi korban penyalahguna agar bisa diselamatkan. Rangkulan ini dipercayanya bisa memutus jerat candu narkoba, sehingga pecandu ini bisa hidup normal.

"Saya sangat yakin siapapun bisa terkena itu. kalau kita rangkul kemudian mereka kita ajak untuk bisa kembali dan itu terbukti pada lima anak tadi. Jadi yang kita lakukan bagaimana mendetoxifikasi racun-racun yang ada di dalam tubuhnya diharapkan mereka bisa tidak kecanduan lagi," tandas Risma.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya