Satgas: Penderita Long Covid-19 Tidak Tularkan Gejala Sakit Atau Virus

Secara umum, penderita Covid-19 akan sembuh dalam waktu 2 sampai dengan 6 minggu.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 10 Mar 2021, 11:06 WIB
Diterbitkan 10 Mar 2021, 11:06 WIB
Gambar ilustrasi Virus Corona COVID-19 ini diperoleh pada 27 Februari 2020 dengan izin dari Centers For Desease Control And Prevention (CDC). (AFP)
Gambar ilustrasi Virus Corona COVID-19 ini diperoleh pada 27 Februari 2020 dengan izin dari Centers For Desease Control And Prevention (CDC). (AFP)

Liputan6.com, Jakarta Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito memastikan penderita long Covid-19 tidak akan menularkan gejala sakit maupun virus kepada mereka yang berada di sekitarnya.

Adapun long Covid-19 adalah gejala sakit berkepanjangan yang diderita pasien penyintas meski sudah dinyatakan negatif berdasarkan hasil tes.

Secara umum, penderita Covid-19 akan sembuh dalam waktu 2 sampai dengan 6 minggu. Namun, untuk beberapa penyintas akan merasakan efek berkepanjangan pasca kesembuhan dan inilah yang disebut long Covid-19.

"Harap dijadikan catatan bahwa mereka yang menderita long Covid-19, tidak akan menularkan gejala yang sama ataupun virus kepada mereka yang berada di sekitarnya," jelas Wiku dikutip dari siaran persnya, Rabu (10/3/2021).

Menurut dia, Center for Disease Control  and Prevention (CDC) di Amerika Serikat, telah mengamati beberapa gejala berkepanjangan yang dirasakan para penderita long Covid-19. Mulai dari, kelelahan, sulit bernafas, batuk, sakit persendian, dan sakit dada.

Sedangkan gejala lain yang mungkin ditemui, adalah kesulitan berpikir dan berkonsentrasi. Kondisi ini sering disebut sebagai brain fog, depresi, sakit pada otot, sakit kepala, demam dan jantung berdebar.

Selain itu, terdapat juga temuan komplikasi medis meskipun jarang terjadi dan kemungkinan menjadi penyebab masalah kesehatan berkepanjangan di beberapa penyintas Covid-19. Wiku menyampaikan masalah ini tampak memengaruhi sistem organ tubuh yang berbeda.

"Antara lain jantung, terjadi pembengkakan otot jantung, pernafasan yang menyebabkan masalah fungsi paru-paru, kerusakan ginjal akut, gatal-gatal dan rambut rontok, masalah indera penciuman dan perasa," kata dia.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut ini:

Masyarakat Tetap Waspada

Wiku Adisasmito
Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito menjelaskan peneliti di dunia termasuk Indonesia terus meneliti mutasi dan varian baru Corona yang muncul di Graha BNPB, Jakarta, Kamis (4/3/2021). (Tim Media Komunikasi KPC-PEN/Medcom Damar)

Meski tak menularkan, Wiku tetap meminta masyarakat untuk tetap waspada terhadap fenomena long Covid-19.

Pasalnya, hal ini dapat berdampak negatif bagi kesehatan yang tidak hanya dirasakan pada penderita komorbid, tetapi juga orang yang berusia cukup muda bahkan tidak menderita komorbid apapun.

"Dengan adanya temuan-temuan terkait Covid-19, bagi masyarakat yang bersikap acuh, bahkan tidak percaya agar dapat menimbang lagi caranya beraktifitas," ujar dia.

Dia juga mengingatkan masyarakat yang ada yang merasakan gejala-gejala seperti Covid-19, agar segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat. Wiku meminta masyarakat menerapkan protokol Kesehatan yang disarankan para ahli. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya