Pengamat Sebut Larangan Polisi Hedonis Sia-Sia Jika Tak Didukung 2 Hal Ini

Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran mengingatkan anggotanya agar tidak bergaya hidup mewah atau hedonis.

oleh Ady Anugrahadi diperbarui 21 Mar 2021, 13:29 WIB
Diterbitkan 21 Mar 2021, 13:19 WIB
FOTO: Kapolda Metro Jaya dan Pangdam Jaya Beri Keterangan Terkait Penyerangan Petugas
Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran (tengah) bersama Pangdam Jaya Mayjen Dudung Abdurachman (kedua kiri) memberi keterangan terkait penyerangan petugas di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (7/12/2020). Polisi menembak mati enam pengikut Rizieq Shihab pada dini hari tadi. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran menginstruksikan agar anggota lalu lintas tidak memperlihatkan gaya hidup mewah dan hedonis di tengah-tengah masyarakat.

Pengamat Kepolisian, Bambang Rukminto menuturkan, imbauan Kapolda Metro Jaya akan sia-sia apabila pimpinan tidak memberikan contoh kepada anak buahnya. Ditambah lagi, saat ini fungsi pengawasan di internal Polri dinilai masih belum maksimal.

Bambang mengaku tak terkejut dengan arahan yang disampaikan Kapolda Metro Jaya. Menurut dia, arahan semacam itu terus dibunyikan setiap pergantian pimpinan Polri.

"Arahan menjauhi gaya hidup hedon sudah lama, setiap kali ganti pimpinan sering kali arahan itu muncul. Ketika Kapolri Pak Idham kemarin juga menyampaikan bahwa polisi harus bergaya hidup sederhana," katanya saat dihubungi, Minggu (21/3/2021).

Sama seperti yang lain, Fadil Imran pun melakukan hal serupa. Namun, kali ini lebih ditekankan kepada anggota Direktorart Lalu Lintas (Ditlantas).

Bambang menyebutkan alasannya, karena anggota lalu lintas lebih sering berinteraksi dengan masyarakat dan pengguna jalan. Selain itu, anggota lalu lintas kerap menjadi sorotan publik.

"Kemudian di jalan banyak sekali hal yang bisa diperbuat, dan sorotan masyarakat di Lantas banyak punglinya baik itu di Samsat, regident dan di jalanan. Dan itu yang sering kali jadi sorotan masyarakat. Maka imbauan diarahkan ke Satlantas," terang Bambang.

Bambang menyampaikan, agar imbauan bisa berjalan maka para pucuk pimpinan wajib memberikan tauladan. Selain itu, imbauan juga harus didukung dengan peningkatan fungsi pengawasan internal.

"Propam harus lebih ketat. Hanya saja sampai sekarang efetifitas Propam tidak sebegitu besar, karena ada istilah jeruk enggak mungkin makan jeruk. Jadi pengawasan Propam enggak efektif karena masing-masing punya celah atau kelemahan," ujar dia.

Di samping itu, Bambang menambahkan, pimpinan Polri juga tak lupa untuk mengingatkan anak buahnya agar melaporkan LHKPN setiap tahun.

"Hal-hal seperti itu yang sebenarnya lebih subtansial," tandas dia.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Polisi Tak Boleh Hedonis

Sebelumnya, Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran mengingatkan jajaran pimpinan struktur satuan lalu lintas agar tidak bersikap hedonis.

Menurutnya masih didapati beberapa anggota polisi bagian lalu lintas bersikap tidak empati cenderung hedonis terhadap sesama anggota Polri di luar satuan kerja.

"Anda menjadi etalase anggota, berikan contoh, gaya hidup yang sederhana, hindari gaya hidup hedonis sebagai wujud empati kepada rekan-rekan mitra yang bertugas di Satker lain," ujar Fadil di Mapolda Metro Jaya, Sabtu (20/3/2021).

Dia menambahkan, tampilan anggota polisi dengan tingkah laku hedonis menjadi satu di antara beberapa faktor pemicu kepercayaan masyarakat terhadap korps Bhayangkara menurun.

Terlebih lagi menurutnya, di era serba digital yang meniadakan batasan mendapat informasi, masyarakat dinilai sangat kritis menanggapi sikap anggota Polri berlaku hedonis.

"Pedomani Perkap Nomor 4 Tahun 2017 Tentang penugasan anggota di luar struktur. Masyarakat sangat kritis pada zaman ini," ucapnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya