PAN Pertanyakan Maksud Kemnaker Masih Buka Keran Pekerja Asing Saat Pandemi

Saleg Daulay menyarankan, Kementerian Tenaga Kerja mengalkulasi ulang untung rugi menggunakan para pekerja asing di Indonesia.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 18 Mei 2021, 20:57 WIB
Diterbitkan 18 Mei 2021, 20:57 WIB
Saleh Partaonan Daulay
Saleh Partaonan Daulay. (liputan6.com/Helmi Affandi)

Liputan6.com, Jakarta Ketua Fraksi Partai Amanat Nasioal (PAN) DPR RI Saleh Daulay mengaku prihatin dengan pemberian izin masuknya Warga Negara Asing (WNA) dari China ke Indonesia.

Sebab dia menilai, pandemi Covid-19 di Indonesia masih terjadi, sedangkan pintuk masuk asing yang dikhawatirkan membawa transmisi virus tetap terbuka.

"Kedatangan mereka ini tentu dikhawatirkan berpotensi membawa virus Covid-19," kata Saleh melalui pesan singkat diterima, Selasa (18/5/2021).

Selain prihatin, Wakil Ketua MKD ini juga menyayangkan sebab para WNA China masuk untuk bekerja. Kendati, sektor ketenagkerjaan dalam negeri dinilai banyak melakukan pemecatan sebab pandemi.

"Mereka datang dimaksudkan untuk bekerja di Indonesia. Sementara, di dalam negeri sendiri, ada banyak PHK dan pekerja yang dirumahkan. Mengapa pekerjaan yang tersedia tidak diprioritaskan bagi WNI?," heran Saleh.

Saleh pun mendesak, Kementerian Tenaga Kerja bisa lebih transparan soal datangnya para WNA tersebut. Tujuannya menihilkan praduga terhadap para pekerja dalam negeri.

"Apa sih jenis pekerjaan yang mesti membutuhkan TKA China? Kementerian tenaga kerja perlu terbuka terkait masalah ini," desak anggota Komisi IX DPR RI ini.

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Kemenaker Kalkulasi Ulang Untung Rugi

Saleh menyarankan, Kementerian Tenaga Kerja mengalkulasi ulang untung rugi menggunakan para pekerja asing di Indonesia.

Jika tidak terlalu berdampak pada ekonomi negara, Saleh beranggapan Kementerian Tenaga Kerja bisa mempertimbangkan ulang saat membuka izin terhadap mereka.

"Kalau kontribusinya tidak signifikan, ya dihentikan aja dulu sementara. Ini demi keamanan warga masyarakat. Apalagi, belakangan ini peningkatan jumlah yang terpapar covid-19 semakin tinggi," pungkas Saleh.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya