Nakes di Wisma Atlet Gugur Akibat Covid-19, Puan Maharani Ajak Masyarakat Taat Prokes

Untuk kali pertama, seorang tenaga kesehatan (nakes) yang bertugas di Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran meninggal dunia akibat terpapar Covid-19.

oleh Gilar Ramdhani diperbarui 25 Jun 2021, 16:47 WIB
Diterbitkan 25 Jun 2021, 14:22 WIB
Nakes di Wisma Atlet Gugur Akibat Covid-19, Puan Maharani Ajak Masyarakat Taat Prokes
Ketua DPR RI Puan Maharani. (Foto: Bonis/Man)

Liputan6.com, Jakarta Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat berduka. Untuk kali pertama, seorang tenaga kesehatan (nakes) yang bertugas di sana meninggal dunia akibat terpapar Covid-19. Liza Putri Noviana menghembuskan nafas terakhirnya pada 24 Juni 2021, sepekan setelah dirawat di ruang ICU. 

Diketahui bahwa Liza telah masuk ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSDC Wisma Atlet sejak 3 Juni 2021 dan sempat dirujuk ke RSUP Persahabatan pada 8 Juni 2021. Ucapan belangsungkawa mengalir deras, termasuk dari Ketua DPR RIPuan Maharani

“Saya merasakan duka dan ingin mengucapkan terima kasih yang tulus kepada Liza Putri Noviana yang telah gugur dalam menjalankan tugas mulia di garda terdepan melawan Covid-19. Semoga Allah SWT menerima amalan almarhumah dan menempatkannya di tempat sebaik-baiknya,” ucap Puan, di Jakarta, Jumat (25/6/2021).

Politisi PDI-Perjuangan itu berharap agar keluarga dan rekan-rekan Liza diberikan kekuatan dan ketabahan dalam menghadapi cobaan ini. 

“Selamat jalan Liza, Indonesia baru saja kehilangan salah satu insan terbaik yang berjuang tanpa kenal takut demi menyembuhkan bangsa dari pandemi Covid-19,” ucap Puan.

Puan menyatakan bahwa perjuangan dan pengorbanan Liza sangat berarti bagi kemanusiaan dan patut menjadi inspirasi.

“Mari kita hormati pengorbanan Liza dan para nakes yang sebelumnya juga banyak yang gugur, dengan taat protokol kesehatan dan menjadikannya sebagai kebiasaan sehari-hari, serta mendukung program vaksinasi, juga menerapkan gaya hidup sehat,” ungkap Puan.

 

Lebih dari 900 nakes gugur akibat Covid-19

Liza telah mengabdi sebagai nakes perawat di Wisma Atlet sejak awal masa pandemi pada Maret 2020. Dia meninggal dunia sepekan setelah dirawat di ruang ICU. Liza juga diketahui tengah mengandung. Seluruh nakes di Wisma Atlet sempat mengiringi kepulangan almarhumah Liza. Mereka menyalakan lilin sebagai tanda penghormatan ketika jenazah Liza keluar untuk diantarkan ke tempat peristirahatannya yang terakhir.

“Kita harus membantu para nakes Indonesia yang sudah kelelahan karena terus bekerja tanpa jeda dari awal pandemi sampai sekarang. Mereka ini sudah merawat ratusan sampai ribuan pasien Covid, menemani pasien sampai sembuh, membantu menyehatkan tubuh dan mental pasien,” kata Puan.

“Padahal para nakes ada kalanya mereka capek atau sakit, tidak bisa pulang bertemu keluarga, tapi atas panggilan tugas, mereka tetap menjalankan dengan maksimal,” lanjut mantan Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan ini.

Selama pandemi Covid-19, tercatat 968 tenaga kesehatan telah gugur saat bertugas. Jumlah tersebut terdiri dari 374 dokter, 39 dokter gigi, 311 perawat, 149 bidan, 6 rekam radiologi, 3 terapis gigi, 2 petugas ambulans, 26 ahli teknologi lab medik, 3 tenaga farmasi, 9 apoteker, 5 sanitarian, 3 elektromedik, 1 fisikawan medis, 2 epidemiology, 1 entomolog kesehatan, dan 34 nakes lainnya.

 

Lonjakan kasus, Puan serukan masyarakat jaga kesehatan

Lonjakan kasus Covid-19 di banyak wilayah di Indonesia kian menambah beban pekerjaan para nakes. Di RSUD Kota Bekasi, salah satunya, sempat diberitakan mengalami penumpukan jenazah Covid-19 karena kasus meninggal bisa mencapai 20 pasien setiap hari.

Kasus baru Covid-19 di DKI Jakarta juga kembali memecahkan rekor. Per Kamis, 24 Juni 2021 terdapat tambahan 7.505 kasus. Yang mengkhawatirkan, sebanyak 15 persen atau 1.112 kasus merupakan anak-anak di bawah 18 tahun. Sejumlah 830 orang adalah anak usia 6-18 tahun, sedangkan 282 anak lainnya masih berusia di bawah 5 tahun. Sementara itu, 5.775 orang berusia 19 sampai 59 tahun.

“Sekarang kita semua harus ekstra hati-hati sekali. Sudah ada kasus positif anak-anak di bawah umur. Jadi yang kita khawatirkan sekarang bukan hanya orangtua kita saja, tapi anak-anak kita juga. Mohon para orangtua biasakan anak-anaknya untuk menjaga prokes,” imbau Puan. 

Penambahan pasien anak-anak tersebut menurut para ahli kemungkinan berasal dari transmisi virus varian Delta. Laporan menyebutkan bahwa transmisi virus corona varian Delta, yang saat ini mendominasi di Inggris, meningkat di kalangan anak-anak usia 12 hingga 20 tahun. Sementara itu secara nasional, terjadi penambahan 20.574 kasus baru Covid-19 di Indonesia per 24 Juni.

Jumlah ini merupakan penambahan kasus harian tertinggi sejak kasus Covid-19 pertama kali terkonfirmasi pada 2 Maret 2020. Sementara itu pasien Covid-19 sembuh bertambah 9.201 orang, sehingga jumlahnya menjadi 1.826.504 orang. data yang sama juga dilaporkan penambahan 355 kasus kematian akibat Covid-19. Dengan demikian, pasien Covid-19 meninggal dunia menjadi 55.949 orang.

 

(*)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya