Jabar Alihkan Anggaran 11 Proyek Infrastruktur untuk Penanganan COVID-19 dan Keselamatan Warga

Pemprov Jabar melakukan refocusing anggaran pembangunan 11 proyek infrastruktur sebesar Rp140 miliar untuk penanganan COVID-19.

oleh Gilar Ramdhani diperbarui 02 Jul 2021, 09:31 WIB
Diterbitkan 02 Jul 2021, 09:31 WIB
Gubernur Jabar Ridwan Kamil
Gubernur Jabar Ridwan Kamil saat memberikan keterangan pers secara daring dari Gedung Pakuan, Kota Bandung, Kamis (1/7/2021). (Foto: Pipin/Biro Adpim Jabar)

Liputan6.com, Bandung Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jawa Barat (Jabar) melakukan refocusing anggaran pembangunan 11 proyek infrastruktur sebesar Rp140 miliar untuk penanganan COVID-19. Refocusing anggaran tersebut menjadi bukti keseriusan Pemda Provinsi Jabar menangani pandemi COVID-19.

"Itu konsekuensi karena keselamatan nyawa adalah prinsip yang utama harus didahulukan," kata Gubernur Jabar Ridwan Kamil saat memberikan keterangan pers via konferensi video dari Gedung Pakuan, Kota Bandung, Kamis (1/7/2021).

Kang Emil, sapaan Ridwan Kamil menuturkan, anggaran sebesar Rp140 miliar tersebut akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan obat-obatan dan suplemen bagi pasien COVID-19 yang menjalani isolasi mandiri (isoman).

"Jadi ada proyek yang belum dilelang, ditunda tahun depan, dan dikurangi volumenya, maka ditemukan 11 proyek akan melambat," ucapnya.

"Akan kami geser dana 11 proyek infrastruktur ini senilai Rp140 miliar untuk diperbantukan kepada kedaruratan di COVID-19 yaitu akan menyubsidi gratis obat-obatan untuk pasien COVID-19 yang isoman," imbuhnya.

 

Obat dan Suplemen Gratis untuk Pasien COVID-19

Menurut Kang Emil, banyak pasien COVID-19 yang menjalani isoman kesulitan mendapatkan obat-obatan dan suplemen untuk mempercepat pemulihan dan mencegah kegawatan.

"Sistem pelaporan mereka yang isoman akan dibuka di Pikobar. Setelah itu, kita akan mengirimkan bantuan obat dan suplemen gratis. Dananya kami ambil dari pemberhentian 11 proyek infrastruktur. Ini mudah-mudahan membantu penanganan yang sedang kita laksanakan di Jabar," katanya.

Kang Emil menuturkan, saat kondisi COVID-19 di Jabar terkendali, proyek infrastruktur berjalan sesuai rencana. Namun, sejak kasus COVID-19 meningkat, dibutuhkan anggaran untuk penanganan. Pemberhentian proyek infrastruktur menjadi konsekuensi karena keselamatan nyawa masyarakat yang utama.

 

(*)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya