Jokowi: Setelah Anak-Anak, Guru dan Petugas Sekolah Jangan Terlewat Divaksin Covid-19

Jokowi mengapreasiasi pelaksanaan vaksinasi Covid-19 bagi pelajar SMP dan SMA di Indonesia.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 14 Jul 2021, 12:12 WIB
Diterbitkan 14 Jul 2021, 12:12 WIB
Presiden Jokowi soal PPKM Darurat. (Youtube Sekretariat Presiden)
Presiden Jokowi soal PPKM Darurat. (Youtube Sekretariat Presiden)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengapreasiasi pelaksanaan vaksinasi Covid-19 bagi pelajar SMP dan SMA di Indonesia. Namun, Jokowi mengingatkan, guru dan petugas-petugas sekolah juga harus dipastikan telah menjalani vaksinasi Covid-19.

"Agar setelah anak-anak semua telah divaksinasi, juga tolong dicek agar guru, petugas-petugas sekolah jangan sampai ada yang terlewat vaksinasinya," jelas Jokowi saat menyapa peserta vaksinasi Covid-19 untuk Pelajar SMP dan SMA secara virtual dalam Youtube Sekretariat Presiden, Rabu (14/7/2021).

Menurut dia, ada 15.000 pelajar SMP dan 15.000 pelajar SMA yang mengikuti vaksinasi massal. Selain itu, 19.000 warga mengikuti pelaksanaan vaksinasi door to door atau dari rumah ke rumah.

"Kita ingin mendorong agar vaksinasi ini semua bisa dipercepat sehingga bisa tercapai kekebalan komunal dan kita terhindar dengan Covid-19," kata Jokowi.

Dia memastikan, penyuntikan vaksin Covid-19 tak meninggalkan rasa sakit. Oleh sebab itu, dia menuturkan anak-anak tak perlu takut untuk divaksinasi.

"Saya tanyakan sakit ndak? 'Ndak sakit, ndak sakit Pak'. Jadi anak-anak yang belum disuntik jangan takut, enggak sakit kok," ucap Jokowi.

Hal ini juga diungkap oleh salah satu pelajar SMAN 103 Jakarta bernama Aksa saat ditanya Jokowi. Dia mengaku tidak merasakan sakit usai disuntik vaksin Covid-19.

"Sudah disuntik vaksin? Sakit?" tanya Jokowi.

"Sudah, tidak sakit Pak," jawab Aksa.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Dilakukan di 14 Provinsi

Sebagai informasi, vaksinasi bagi pelajar SMP dan SMA dilaksanakan di 14 provinsi daerah epicentrum yang terdiri dari 15 kabupaten/kota dan 32 titik. Mulai dari,DKI Jakarta, Banten Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, dan Papua

Sementara itu, vaksinasi door to door digelar di 14 provinsi secara serentak. Pelaksanaan vaksinasi door to door ini diselenggarakan oleh Badan Intelijen Negara (BIN).

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya