LaporCovid-19 Sebut 2.313 Orang Meninggal Saat Isolasi Mandiri, Jakarta Tertinggi

Said Fariz Hibban mengatakan, sebanyak 2.313 orang meninggal dunia saat sedang menjalani isolasi mandiri usai terpapar virus Corona.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 22 Jul 2021, 15:43 WIB
Diterbitkan 22 Jul 2021, 15:43 WIB
Intip Aktivitas Pasein COVID-19 saat Jalani Isolasi Mandiri
Pasien Covid dengan status Orang Tanpa Gejala beraktivitas di Graha Wisata Taman Mini, Jakarta Timur, Minggu (20/6/2021). Sejumlah wisma yang disiapkan Pemprov DKI untuk isolasi pasien Corona sudah terisi 80 persen, persabtu (19/06/2021). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta Data analyst LaporCovid-19, Said Fariz Hibban mengatakan, sebanyak 2.313 orang meninggal dunia saat sedang menjalani isolasi mandiri usai terpapar virus Corona.

Adapun menurut dia, angka tersebut merupakan akumulasi data Juni sampai 21 Juli 2021 yang berasal dari seluruh provinsi di Indonesia. Dia menyebut Jakarta menyumbang kasus terbanyak yakni 1.161 jiwa.

"Hari ini saya dapat data dari teman-teman DKI, angkanya rentan awal Juni sampai 21 Juli kemarin, sebanyak 1.161 orang," kata Said dalam konferensi pers secara daring, Kamis (22/7/2021).

Dia mengungkapkan, grafik tertinggi kasus kematian yakni pada periode 29 Juni 2021 yakni sebanyak 42 orang meninggal.

Sementara pada 30 Juni 2021 ada 50 orang. Lalu pada 13-`14 Juli ada 42 orang yang meninggal.

Meski demikian, Said menjelaskan angka tersebut belum tentu mewakili kondisi sesungguhnya di masyarakat, lantaran tak semua orang melapor akan kasus serupa ke LaporCovid-19.

"Kami mengkhawatirkan, hal ini merupakan fenomena puncak gunung es dan harus segera diantisipasi untuk mencegah semakin banyaknya korban jiwa di luar fasilitas kesehatan," kata dia.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


161 Keluhan Masyarakat Terkait Puskesmas

Selain itu, LaporCovid-19 juga menerima 161 keluhan masyarakat terkait pelayanan puskesmas yang disebut tidak memperhatikan pasien isoman.

"Pelayanan puskesmas itu misalnya ada orang yang isoman tetapi tidak mendapat kesempatan atau tidak diperhatikan oleh puskesmas. Sehingga masyarajat menjadi khawatir dan takut dengan apa yang mereka alami," kata dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya