Jokowi Ingin Daerah Lain Adopsi Rumah Oksigen Gotong Royong di Jakarta

Rumah Oksigen Gotong Royong di Pulo Gadung, Jakarta Timur dibangun dengan kapasitas daya tampung untuk 500 pasien.

oleh Nafiysul QodarLizsa Egeham diperbarui 25 Jul 2021, 05:35 WIB
Diterbitkan 25 Jul 2021, 05:35 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi)
Pastikan kebutuhan oksigen terpenuhi, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau PT Aneka Gas Industri di kawasan Pulo Gadung, Jakarta Timur pada Jumat, 16 Juli 2021. (Biro Pers Sekretariat Presiden)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi meninjau langsung Rumah Oksigen Gotong Royong yang berlokasi di Pulo Gadung, Jakarta Timur, Sabtu (24/7/2021).

 

Jokowi sangat mengapresiasi inisiatif pembuatan rumah oksigen tersebut karena bisa membantu mengurangi tekanan pada rumah sakit, terutama di beberapa provinsi yang memiliki tingkat keterisian tempat tidur cukup tinggi.

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini pun berharap inisiatif serupa bisa dilakukan di daerah lain.

"Adanya penambahan kapasitas ini menjadikan BOR rumah sakit bisa sedikit tidak tertekan. Sekali lagi saya sangat menghargai, dan kita berharap ini tidak dibangun dikerjakan di Jakarta saja, tetapi bisa di-copy di tempat-tempat lain, di provinsi-provinsi lain," kata Jokowi dikutip dari siaran pers Sekretariat Presiden, Sabtu.

Jokowi mengatakan, proses pengerjaan Rumah Oksigen Gotong Royong ini diperkirakan akan selesai pekan depan dan dapat menampung 500 pasien di awal Agustus 2021.

"Kita harapkan nanti ini segera bisa dioperasikan dan bisa dimanfaatkan oleh rakyat," ucapnya.

Adapun rumah oksigen tersebut merupakan fasilitas kesehatan yang diinisiasi oleh grup perusahaan teknologi GoTo bersama dengan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, PT Aneka Gas Industri (Samator Grup). Proses pengerjaannya turut didukung PT Master Steel, Tripatra Engineering serta Halodoc.

Selama peninjauan, Jokowi tampak berdiskusi bersama Ketua Kadin Indonesia, Arsjad Rasjid, dan CEO GoTo Andre Soelistyo. Kepada Jokowi, Andre menjelaskan bahwa rumah oksigen tersebur akan menjadi tempat isolasi pasien Covid-19 dengan akses oksigen.

"Jadi istilahnya untuk kasus-kasus para pasien Covid yang membutuhkan oksigen bisa masuk ke fasilitas ini dan juga mendapatkan obat dan akses ke oksigen," jelas Andre.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Seluruh Bed Punya Akses Oksigen

Presiden Jokowi meninjau kesiapan Rumah Oksigen Gotong Royong di Pulo Gadung, Jakarta Timur
Presiden Jokowi meninjau kesiapan Rumah Oksigen Gotong Royong di Pulo Gadung, Jakarta Timur. (Biro Pers Sekretariat Presiden)

Rumah Oksigen Gotong Royong sendiri merupakan fasilitas kesehatan semipermanen yang khusus dilengkapi dengan peralatan suplai oksigen dan tempat tidur perawatan bagi pasien Covid-19 dengan gejala sedang. Fasilitas tersebut didirikan berdekatan dengan pabrik oksigen milik PT Aneka Gas Industri dan direncanakan memiliki 500 tempat tidur perawatan.

"Di fasilitas Pulo Gadung akan ada 500 bed. Masing-masing bed akan punya akses ke oksigen yang disuplai langsung dari pabrik gas yaitu Samator. Kenapa kita memilih site ini? Karena aksesnya langsung lewat pipa, dari pabrik oksigen langsung ke bed tersebut. Jadi dengan begitu akses suplai oksigen pun menjadi lebih tersedia," kata Andre.

Kehadiran rumah oksigen tersebut diharapkan bisa membantu masyarakat yang membutuhkan akses terhadap oksigen medis. Selain itu, keberadaan rumah oksigen diharapkan mampu mengurangi tekanan pada rumah sakit dalam penanganan pasien Covid-19.

"Supaya semua pasien yang memerlukan hanya oksigen bisa ditampung di sini dan rumah sakit bisa digunakan untuk pasien-pasien yang memerlukan tambahan medical support," ungkapnya.

Sementara itu, Ketua Umum Kadin Arsjad Rasjid menyambut baik inisiatif pembangunan rumah oksigen pertama yang merupakan upaya gotong royong dari kalangan pengusaha. Ia ingin kota-kota lain juga dapat mendirikan tambahan fasilitas kesehatan untuk penanganan Covid-19.

"Selain di sini nanti di Jawa Timur, di Jawa Tengah, dan lain-lain. Kita mengharapkan semua pengusaha—yang saya katakan adalah pejuang karena ini adalah perang melawan pandemi—untuk bisa bersama-sama, bekerja sama, bergotong royong untuk kita memenangkan perang melawan pandemi," pungkas Arsjad.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya