Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud Md memaparkan, pemerintah berencana memberikan pelatihan terhadap 270 bidan dan mahasiswa kedokteran untuk jadi vaksinator Covid-19.
"Pemerintah itu mau mengerahkan 270 bidan dan mahasiswa kedokteran untuk dilatih menyuntik vaksin," tutur Mahfud saat silaturahmi virtual bersama ulama se-Jawa Barat, Minggu (25/7/2021).
Baca Juga
Mahfud mengatakan, menyuntikkan vaksin ke tubuh seseorang tidak bisa sembarangan. Sebab, kata dia, banyak hal yang mesti diperhatikan, baik itu letak penyuntikan hingga kondisi tubuh si penerima vaksin.
Advertisement
"Tidak bisa vaksin itu tidak bisa disuntikan set set set gitu tidak bisa, itu ada latihannya. Kalau darah yang akan disuntik itu lebih dari 140 itu tidak boleh, bisa fatal itu, harus diturunkan dulu, suntiknya bagaimana, gulanya berapa, itu semua dicek terutama untuk orang tua," papar Mahfud.
Menurut dia, kondisi vaksinasi saat ini berbanding jauh dibandingkan awal pandemi Covid-19.
Tahun lalu, menurut Mahfud, masih banyak masyarakat yang tidak percaya dengan vaksin virus Corona. Sedangkan sekarang, mulai berebut usai varian Delta merebak.
"Sekarang malah dokternya nggak ada, vaksinatornya enggak ada. Di Jawa Barat orang antre vaksin tapi tidak terlayani, bukan karena tidak ada vaksinnya, tapi karena antreannya terlalu panjang dan menimbulkan situasi mental yang tersudut, tertekan, peningkatan penyakit juga menjadi meluas," kata Mahfud.
Â
Â
** #IngatPesanIbuÂ
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
#sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Minta Masyarakat Tenang
Lebih lanjut, Mahfud berharap masyarakat dapat tetap tenang menghadapi pandemi Covid-19 agar imunitas tetap kuat dan tubuh tetap terjaga.
Terlebih, pemerintah telah menyediakan berbagai langkah penanganan mulai dari obat-obatan, vaksin, hingga fasilitas rumah sakit.
"Mari bantu masyarakat tidak panik," Mahfud menandaskan.
Advertisement