Kemenkes: Keterisian Seluruh Tempat Isolasi Covid-19 di Indonesia di Bawah 80 Persen

Nadia mengatakan Kemenkes sedang menggalakkan pelacakan kontak erat sebagai kunci untuk menemukan kasus lebih awal agar segera diisolasi atau karantina, sehingga tidak terjadi penyebaran penularan secara luas.

oleh Liputan6.com diperbarui 13 Agu 2021, 20:31 WIB
Diterbitkan 13 Agu 2021, 20:31 WIB
Kamar Isolasi Pasien Covid-19 di Graha Wisata TMII Penuh
Ambulans yang membawa pasien OTG Covid-19 di Graha Wisata TMII, Jakarta, Selasa (22/6/2021). (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta Juru Bicara Vaksinasi Covid-19-19 Kementerian Kesehatan RI Siti Nadia Tarmizi memastikan keterisian tempat perawatan isolasi pasien Covid-19 di Indonesia seluruhnya dibanwah 80 persen.

"Per 12 Agustus 2021, tidak ada provinsi yang mencatatkan tempat perawatan isolasi lebih dari 80 persen. Ini menggembirakan, sehingga dapat menekan beban sistem pelayanan kesehatan di rumah sakit," kata Siti Nadia Tarmizi saat menyampaikan keterangan pers secara virtual yang dipantau dari Jakarta, Jumat (13/8/2021). 

Namun, pada fasilitas perawatan di ruang intensif masih ada beberapa provinsi dengan tingkat keterisian lebih dari 80 persen, yaitu Provinsi Bali, Kalimantan Timur, Bangka Belitung, Sumatera Barat, Sumatera Utara, dan Riau.

Nadia mengatakan Kemenkes sedang menggalakkan pelacakan kontak erat sebagai kunci untuk menemukan kasus lebih awal agar segera diisolasi atau karantina, sehingga tidak terjadi penyebaran penularan secara luas.

"Dengan terus melibatkan semua pihak, terutama TNI dan Polri, jumlah kontak erat yang dilacak akan semakin meningkat," katanya.

Jabar dan Banten ada di PPKM Level 3

FOTO: DKI Jakarta Kerahkan Mobil Vaksin COVID-19 Keliling
Vaksinator menyuntikkan vaksin COVID-19 kepada warga saat vaksinasi keliling di Kebon Kacang, Jakarta, Jumat (9/7/2021). Mobil vaksin COVID-19 keliling diluncurkan guna mempercepat pencapaian target vaksinasi COVID-19 untuk mencapai kekebalan kelompok atau herd immunity. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Nadia mengatakan penerapan pembatasan pergerakan masyarakat (PPKM) sampai saat ini, berdampak positif pada berkurangnya daerah dengan status PPKM level 4 dalam sepekan terakhir. Dia menyebut, di Pulau Jawa, Jawa Barat dan Banten saat ini sudah berada pada level 3.

"Angka kejadian kasus atau insiden di Jawa-Bali menurun dalam dua sampai tiga pekan terakhir yang berdampak besar pada penurunan insiden kasus secara nasional," katanya.

Namun, Nadia tetap mengingatkan agar upaya testing, lacak dan isolasi serta meningkatkan kepatuhan terhadap protokol kesehatan perlu dipertahankan untuk mengantisipasi lonjakan kasus yang dapat menekan sistem pelayanan kesehatan terutama di luar Jawa dan Bali.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya