Ketua MPR: Keterbatasan Infrastruktur Pembelajaran Jarak Jauh Turunkan Kualitas Belajar

Ketua MPR, Bambang Soesatyo atau Bamsoet mengatakan, pandemi Covid-19 memukul berbagai sektor di Tanah Air. Termasuk pada sendi pendidikan.

oleh Yopi Makdori diperbarui 16 Agu 2021, 10:37 WIB
Diterbitkan 16 Agu 2021, 10:36 WIB
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo saat Sidang Tahunan MPR RI 2021 di Gedung MPR/DPR, Jakarta, Senin (16/8/2021).

Liputan6.com, Jakarta Ketua MPR, Bambang Soesatyo atau Bamsoet mengatakan, pandemi Covid-19 memukul berbagai sektor di Tanah Air. Termasuk pada sendi pendidikan.

Dia menyebut pandemi Covid-19 membuat anak-anak dipaksa untuk melakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ). Menurut dia, keterbatasan infrastruktur penunjang PJJ menurunkan pencapaian kualitas belajar anak.

"Katerbarasan infrastruktur penunjang pendidikan jarak jauh akan menurunkan capaian kualitas belajar dan kelulusan siswa yang tidak hanya mengukur tingkat kecerdasan, tetapi pembentukan karakter anak didik kita," ujar Bamsoet dalam pidato pembukaan pada acara Pidato Kenegaraan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo atau Jokowi dalam Sidang Tahunan MPR RI, Bersama DPR-DPD RI, Senin (16/8/2021).

Belum lagi, lanjut Bamsoet, pembelajaran jarak jauh di Tanah Air yang banyak dihadapkan pada ketimpangan ketersediaan infrastruktur antarwilayah yang mengakibatkan sistem pendidikan yang ada tak mampu secara efektif menjalankan proses pembelajaran.

 

Sisi Positif

Kendati begitu Bamsoet mengakui ada sisi positif dari PJJ yang didorong oleh pandemi Covid-19. Adapun hal positif tersebut adalah kemampuan adaptasi dalam pemanfaatan teknologi dan informasi. Namun ia memandang bahwa sisi negatif PJJ jauh lebih dominan ketimbang hal positifnya.

"Pembelajaran jarak jauh mempengaruhi efektivitas dan proses belajar mengajar," pungkasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya