Anies: Tangani Covid di Jakarta dengan Sistem, Bukan Kosmetik

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, penanganan Covid-19 perlu sistem manajemen yang baik. Jakarta sudah membangun sistem sejak awal pandemi di Indonesia, Maret tahun lalu.

oleh Ika Defianti diperbarui 22 Agu 2021, 10:55 WIB
Diterbitkan 22 Agu 2021, 10:42 WIB
PSBB Transisi DKI Jakarta Diperpanjang
Pejalan kaki melintasi mural bertemakan Imbauan Protokol Kesehatan Covid-19 di kawasan Bukit Duri, Jakarta, Minggu (25/10/2020). Gubernur DKI Anies Baswedan kembali memperpanjang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) masa transisi hingga 8 November 2020. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, penanganan Covid-19 perlu sistem manajemen yang baik. Jakarta sudah membangun sistem sejak awal pandemi di Indonesia, Maret tahun lalu. 

Menurut Anies, sistem yang dibangun itu manfaatnya besar hari ini. Meski tidak bisa dicitrakan.

"Saya sampaikan ini karena hikmahnya besar sekali. Begitu sistem ini terlihat, sistem ini tidak terlihat. sistem itu tidak bisa difoto. Kalau mau dicitrakan enggak bisa dicitrakan wong sistem kok. Sistem tidak bisa dicitrakan," ujar Anies dalam diskusi yang digelar Partai Gelora secara virtual, Minggu (22/8).

Untuk itu, Anies menuturkan, penanganan pandemi Covid-19 harus dengan kerja otentik bukan dengan kosmetik. Sebab hasilnya akan terlihat di grafik penanganan Covid-19.

"Makanya saya bilang menangani Covid itu jangan kosmetik jangan pakai touch up, kalau kerja menangani pandemi itu pakai kerja-kerja otentik biar nanti kelihatan di grafik," ujarnya.

"Tidak bisa pakai foto tidak bisa pakai atraksi, virusnya gak bisa difoto, sembuhnya juga gak bisa tapi pakai grafik. Jadi bangun sistem bangun data yang benar. Nanti akan terlihat penanganannya bener apa enggak," tegasnya.

 

Modifikasi Sistem yang Sudah Ada

Anies menjelaskan, sistem yang dia buat merupakan manajemen distribusi dan informasi pengelolaan data dari koordinasi Puskesmas dengan Rumah Sakit Daerah. Awalnya sistem itu untuk distribusi APBD, dan kebutuhan logistik.

"Sehingga kita membuat corona.jakarta.go.id. Kita siap penanganan pandemi secara serius," ujar Anies.

Sistem itu, kata Anies, saat ini digunakan juga untuk penyelenggaraan vaksinasi Covid-19 di Jakarta.

"Akhirnya ketika harus vaksinasi maka jalur distribusi jalur untuk penyelenggaraan kita menggunakan sistem yang dibangun selama satu tahun untuk penanganan pandemi," ujarnya.

Program Vaksinasi di Jakarta

Anies menyatakan, program vaksinasi Covid-19 di Jakarta terus berjalan. Anies menyatakan vaksinasi merupakan tambahan perlindungan selain pelaksanaan protokol kesehatan.

Kata dia, nantinya kegiatan keagamaan dapat dilaksanakan kembali ketika vaksinasi telah terpenuhi.

"Salah satu pintu penting untuk masjid bisa kembali ramai dengan cara melindungi jamaahnya, perlindungan pada jamaah tambahan adalah vaksin," kata Anies di YouTube Gelora TV, Minggu (22/8/2021).

Karena hal itu, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan mendorong penuntasan pelaksanaan vaksinasi Covid-19. Target vaksinasi di Jakarta yakni 11 juta orang.

Lanjut Anies, sudah sebanyak 9,3 juta orang mendapatkan vaksinasi dosis pertama di Jakarta pada Sabtu (21/8/2021).

"Kalau majelis-majelis ini mau buka ya, yang ikut yang sudah vaksin saja. Supaya kenapa ya supaya aman supaya terlindungi," papar dia.

Anies menyatakan dari jutaan orang yang telah melakukan vaksinasi, hanya 2,3 persen yang terpapar.

"Ada yang alami fatalitas 0,033 kira kira 30 per 100 ribu orang, siapa itu, itu adalah orang orang yg memiliki gangguannya kesehatan komorbid yang berat. Secara umum terlindungi secara vaksinasi data Jakarta sejak Januari sampai Juli kemarin," jelas Anies.

 

Berharap Warga Jakarta Tervaksin Lebih Cepat

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengharapkan agar semua warga Ibu Kota dapat tervaksin lebih cepat termasuk pada kelompok yang memiliki masalah imun atau immunocompromised.

"Hari ini kita memulai dengan memberikan vaksin Moderna bagi pribadi yang memiliki gangguan imunitas atau immunocompromised. Di dalam kelompok tersebut, ada autoimun, tapi bukan hanya itu, orang yang mendapat pengobatan berkepanjangan berdampak pada turunnya imunitas," kata Anies dalam keterangan tertulis, Jumat (20/8/2021).

Kata Anies, vaksinasi jenis moderna nantinya dapat diterima di sejumlah fasilitas kesehatan di Jakarta. Masyarakat nantinya dapat mendaftarkan diri melalui daring.

"Silakan nanti daftar, ada link-nya, nanti diberikan waktunya, agar mereka dapat jadwal vaksinasi, termasuk yang hadiri di sini (Balai Kota, Jakarta) mereka ada yang sudah menunggu lama dan ada yayasan yang terkait dengan problem lupus," ucap dia.

Reporter: Genan Kasah/merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya