Gunung Merapi Luncurkan 18 kali Guguran Lava Pijar, Status Masih Siaga

Gunung Merapi mengeluarkan 18 kali guguran lava pijar pada Kamis (26/8/2021) pagi.

oleh Rita Ayuningtyas diperbarui 26 Agu 2021, 09:43 WIB
Diterbitkan 26 Agu 2021, 09:43 WIB
keteb
Bagi pengunjung Ketep Pass yang tak berminat terhadap pengetahuan tentang Merapi, tetap akan diberi bonus keindahan oleh gunung Merapi. (foto: Liputan6.com / edhie prayitno ige)

Liputan6.com, Jakarta Gunung Merapi mengeluarkan 18 kali guguran lava pijar pada Kamis (26/8/2021) pagi. Lava pijar ini berguguran dengan jarak luncur maksimum 1.500 meter ke arah barat daya.

Hal ini berdasarkan pengamatan mulai pukul 00.00 hingga 06.00 WIB.

Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Hanik Humaida menuturkan Gunung Merapi juga mengalami 64 kali gempa guguran dengan amplitudo 3-39 milimeter (mm) selama 20-121 detik, empat kali gempa hembusan dengan amplitudo 5-7 milimeter (mm) selama 18-53 detik, serta satu kali gempa fase banyak dengan amplitudo 4 milimeter (mm) selama 9 detik.

Cuaca di gunung yang terletak di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta tersebut berawan dan mendung. Angin bertiup sedang ke arah barat dengan suhu udara 11-21 derajat Celsius, kelembaban udara 60-73 persen dan tekanan udara 836-918 mmHg.

Sementara, untuk periode pengamatan pukul 18.00-24.00 WIB, Rabu 25 Agustus 2021, Gunung Merapi mencatatkan 11 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimum 1.500 meter ke arah barat daya.

 

Status Siaga

BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga.

Guguran lava dan awan panas Gunung Merapi diperkirakan berdampak pada wilayah sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.

Adapun jika terjadi letusan, lontaran material vulkanik dari Gunung Merapi dapat menjangkau radius tiga kilometer dari puncak gunung.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya