Liputan6.com, Jakarta Pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, rencananya dimulai pekan pertama September 2021. Hal ini menyusul pencapaian vaksinasi Covid-19 terhadap tenaga pengajar yang sudah mencapai lebih dari 80 persen.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bekasi Carwinda menyebutkan, sampai dengan Juli 2021 jumlah guru dan tenaga pendidik yang sudah tervaksin mencapai 22.756 orang dari total 27.408 target vaksinasi.
"Vaksin untuk guru dan tenaga pendidik menjadi syarat dan kita sudah 83 persen. Artinya Kabupaten Bekasi sudah siap melaksanakan PTM terbatas," kata Carwinda, Kamis (2/9/2021).
Advertisement
Menurut dia, 6.697 orang tenaga pendidik yang tersisa, sebagian di antaranya belum tervaksin dosis kedua dan sebagian lainnya belum tervaksin sama sekali. Hal ini disebabkan beberapa hal, seperti penyintas Covid-19 yang harus menunggu tiga bulan, memiliki komorbid, dan sedang hamil.
"Untuk guru yang belum divaksin ini sedang kita diskusikan. Ada dua kemungkinkan yang sedang kita bahas, apakah diperbolehkan mengajar secara langsung (tatap muka) dengan swab antigen terlebih dulu hingga diperbolehkan menerima vaksin, atau hanya secara daring," paparnya.
Wajib terapkan protokol kesehatan ketat
Sebelumnya Pj Bupati Bekasi Dani Ramdan menegaskan sekolah yang akan melaksanakan PTM terbatas wajib menerapkan protokol kesehatan (prokes) ketat. Sekolah juga harus menyediakan sedikitnya 11 item yang diperlukan untuk pelaksanaan PTM terbatas.
"Ada 11 item yang harus dipenuhi, salah satunya terkait sarana prasarana prokes di sekolah, seperti alat pengukur suhu, bak cuci tangan dan lainnya, baru sekolah itu bisa gelar," ujar Dani.
Setelah proses verifikasi, sekolah yang diperbolehkan melakukan PTM terbatas baik negeri maupun swasta, harus menyosialisasikan kepada orangtua murid mengenai Standar Operasi Prosedur (SOP) PTM (1-2 September), dilanjutkan uji coba (3-4 September), dan proses PTM terbatas (6 September).
Advertisement