Top 3 News: Banjir 1 Meter Rendam Perumahan di Bekasi, Aktivitas Warga Lumpuh

Akibat dikepung banjir, aktivitas warga di Perumahan Taman Narogong Indah, Rawalumbu, Kota Bekasi terhenti karena ketinggian air mencapai 1 meter.

oleh Maria FloraYopi MakdoriBam Sinulingga diperbarui 20 Okt 2021, 09:13 WIB
Diterbitkan 20 Okt 2021, 09:13 WIB
FOTO: Banjir Masih Merendam Rumah dan Ladang Warga di Bekasi
Banjir merendam rumah warga di Desa Sindangsari, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Rabu (24/2/2021). Sebagian rumah warga masih terendam banjir yang disebabkan jebolnya tanggul Sungai Citarum dan luapan Sungai Ciherang. (merdeka.com/Imam Buhori)

Liputan6.com, Jakarta Banjir dengan ketinggian mencapai 1 meter merendam perumahan di kawasan Rawalumbu, Kota Bekasi, Jawa Barat, Senin, 18 Oktober 2021. Banjir disebabkan hujan deras yang turun sepanjang hari kemarin hingga melumpuhkan semua aktivitas warga.

Menurut penuturan warga setempat, banjir yang melanda perumahan mereka kerap terjadi ketika hujan deras turun. Disebutkan saluran air yang kecil di rumah mereka tak lagi mampu menampung hujan yang deras mengguyur. Berita ini terpopuler pertama di top 3 news, Selasa, 19 Oktober kemarin.

Selain banjir yang melanda Kota Bekasi, berita yang tak kalah menyita perhatian publik terkait pernyataan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Said Aqil Siradj. 

Saat menghadiri acara Pelantikan Pengurus Cabang NU Tegal, Minggu, 17 Oktober 2021, Said mengatakan bahwa mereka yang menjabat sebagai Menteri Agama dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) harus diduduki orang Nahdlatul Ulama (NU).

Mengapa harus dari NU atau Nahdliyin? 

Untuk lebih jelasnya, berikut deretan berita terpopuler di kanal News Liputan6.com sepanjang Selasa, 19 Oktober 2021:


1. Perumahan di Bekasi Dikepung Banjir Hingga Satu Meter

Ilustrasi banjir
Ilustrasi banjir. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Perumahan Taman Narogong Indah, Pengasinan, Rawalumbu, Kota Bekasi, Jawa Barat, terendam banjir akibat hujan yang mengguyur sepanjang Senin 18 Oktober 2021. Ketinggian air disebutkan berkisar 80 sentimeter hingga 1 meter.

Akibat dikepung banjir, aktivitas warga pun menjadi terhenti. Sejumlah pemilik toko yang berada di jalan utama perumahan, juga memilih untuk menutup tempat usaha mereka.

Sejumlah kendaraan baik roda dua maupun empat yang nekat menerjang banjir, mengalami mati mesin, sehingga terpaksa didorong dengan bantuan dari warga sekitar.

Menurut warga setempat, wilayah mereka kerap menjadi langganan banjir setiap tahunnya. Hal ini dikarenakan saluran air yang berada di dekat perumahan cenderung kecil, sehingga tak dapat menampung debit air ketika hujan deras mengguyur.

 

Selengkapnya...


2. KH Said Aqil: Jabatan Agama Harus NU Semua yang Pegang, Kalau Tidak Salah Semua Nanti

Ketua Umum PBNU Minta Jokowi Berikan Capim KPK yang Berintegritas
Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj (tengah) memberikan pidato saat aksi dukung capim KPK bersih di Gedung KPK, Jumat (30/08/2019). Mereka mendesak panitia seleksi calon pimpinan (Capim) KPK memilih yang bersih dan berintegritas tidak bermasalah. (merdeka.com/Dwi Narwoko)

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Said Aqil Siradj menyatakan bahwa jabatan yang menyangkut agama, baik itu Menteri Agama maupun Majelis Ulama Indonesia (MUI) harus diduduki oleh orang Nahdlatul Ulama (NU) atau Nahdliyin.

Pasalnya jika tidak dipegang NU, menurut dia akan salah semua.

"Masalah agama, persoalan agama di negara yang pegang harus NU. Tokoh Umat, Majelis Ulama harus NU, kalau enggak NU salah semua nanti, namanya syuhudan diniyan," katanya dalam acara Pelantikan Pengurus Cabang NU Tegal, Minggu, 17 Oktober 2021.

"Pokoknya jabatan-jabatan agama yang berperan harus NU kalau gak salah semua," 

Said Aqil menerangkan mengapa jika jabatan agama dipegang orang-orang NU akan lurus dan benar. Menurutnya karena orang NU pasti mengikuti pendapat Imam Syafi'i. 

 

Selengkapnya...


3. Viral Geledah Ponsel Remaja, Aipda Ambarita Dimutasi

Operasi Patuh Jaya Dimulai
Polisi Lalu lintas menilang pengendara sepeda motor saat Operasi Patuh Jaya 2020 di Jalan Letjen Suprapto, Jakarta Pusat, Kamis (23/7/2020). Ditlantas Polda Metro Jaya menggelar Operasi Patuh Jaya 2020 hingga 5 Agustus untuk menertibkan masyarakat dalam berlalu lintas. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Kapolda Metro Jaya Irjen Mohammad Fadil Imran memutasi Banit 51 Unit Pengendalian Masyarakat (Dalmas) Satuan Sabhara Polres Metro Jakarta Timur Aipda Monang Parlindungan Ambarita. Aipda Ambarita sempat viral di media sosial Twitter lantaran menggeledah ponsel milik seorang remaja.

"Iya benar (mutasi itu)," kata Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Ahmad Ramadhan saat dikonfirmasi, Selasa (19/10/2021).

Ramadhan enggan merinci lebih lanjut terkait penyebab mutasi Aipda Ambarita. 

Mutasi jabatan Aipda Ambarita tertuang dalam surat telegram (ST) nomor : ST/458/X/KEP./2021, tanggal 18 Oktober 2021. Ambar dipindah sebagai Bintara Bidang Hubungan Masyarakat (Humas) Polda Metro Jaya.

Selain Ambarita, Kapolda Metro juga memutasi Aiptu Jakaria. Banit 9 Unit 2 Subdit 4 Ditreskrimum Polda Metro Jaya itu dimutasi sebagai Bintara Bidang Humas Polda Metro Jaya. Belum diketahui pasti penyebab pemutasian Aiptu Jakaria.

 

Selengkapnya...

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya