Liputan6.com, Jakarta - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Puan Maharani menekankan peran generasi muda atau milenial saat ini sangat menentukan laju masa depan bangsa. Terutama dalam persiapan Indonesia menghadapi bonus demografi pada satu dekade ke depan.
Puan mengatakan generasi milenial harus mewarisi nilai-nilai luhur dari presiden pertama Soekarno dalam membangun bangsa Indonesia. Serta, harus memiliki lima hal yang disebutnya sebagai 5C, yaitu: Critical Thinking, Communication, Colaboration, Creative dan, Character.
Baca Juga
"Kami ingin saat bonus demografi terjadi, angkatan kerja Indonesia didominasi pemuda yang kreatif, inovatif, dan berdaya saing. Tugas kalian, tanggung jawab kalian mewarisi semangat nilai perjuangan, nilai pengabdian dari tokoh founding father kita yaitu Bung Karno," Kata Puan Maharani dalam keterangan tertulisnya, Senin (25/10/2021).
Advertisement
Data terbaru hasil sensus penduduk yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik (BPS), tercatat jumlah penduduk Indonesia hingga September 2020 mencapai 270,2 juta jiwa.
Perinciannya, sebanyak 27,94 persen atau sebesar 75,5 juta jiwa merupakan Gen-Z kelahiran 1997-2012, yang kini berusia 8-23 tahun.
Sementara, kelompok milenial kelahiran 1981-1996 yang kini berusia sekitar 24-39 tahun mencapai 25,87 persen atau sekitar 69,9 juta jiwa. Jika di total, jumlah kaum muda berusia maksimal 39 tahun sudah mencapai 53,81 persen dari total penduduk Indonesia, atau sekitar 145,4 juta jiwa.
Artinya, berdasarkan data BPS tersebut, saat ini bangsa Indonesia sudah menapakan kaki pada titik awal menuju periode puncak bonus demografi, di mana penduduk usia produktif akan berada pada titik tertinggi sepanjang sejarah Indonesia, yakni mencapai 64 persen dari total jumlah penduduk Indonesia.
Menurut Puan, bonus demografi adalah sebuah momen langka dalam perjalanan hidup sebuah bangsa. Sangat kecil kemungkinannya untuk dapat terulang kembali dalam periode waktu yang singkat. Karena itu, bonus demografi harus dapat dimanfaatkan seoptimal mungkin.
Melimpahnya usia produktif, lanjut Puan, bisa menjadi peluang karena dapat menggenjot pertumbuhan ekonomi negara. Sebaliknya, jika besarnya usia produktif tidak dibarengi dengan tersedianya lapangan pekerjaan, maka hal itu justru akan berpotensi meningkatkan jumlah pengangguran dan banyak permasalahan sosial lainnya.
Bonus demografi dapat menjadi berkah apabila kualitas sumber daya manusia di Indonesia memiliki standar yang mumpuni. Sehingga, akan berimbas pada pertumbuhan ekonomi negara.
"Sebaliknya, bencana demografi akan terjadi jika jumlah penduduk yang berada pada usia produktif ini justru tidak memiliki kualitas yang baik, sehingga menghasilkan pengangguran massal dan menjadi beban negara," ujar dia.
Jalin Komunikasi dengan Milenial
Sementara itu, Pengamat Komunikasi Politik Universitas Pelita Harapan Emrus Sihombing sangat mendukung langkah Ketua DPR Puan Maharani yang mendorong generasi milenal menuju puncak bonus demografi agar lebih kreatif, inovatif, dan berdaya saing tinggi.
Menurutnya, peran generasi milenial saat ini sangat menentukan masa depan bangsa.
"Saat ini kita sedang berada pada bonus demografi. Tujuan Puan Maharani mendekati generasi milenial karena merekalah pemilik bonus demografi itu nanti," kata Emrus Sihombing di Jakarta.
Makanya, lanjut Emrus, langkah Puan yang sering menjalin komunikasi dan menghadiri pertemuan-pertemuan dengan kalangan milenial menjadi modal tersendiri dalam rangka mengawal generasi muda membangun Indonesia ke depan yang lebih baik.
"Terlepas dari stiga sebagian orang terhadap Puan Maharani, saya pribadi menilai ini merupakan bagian dari tugas dan tanggung jawabnya sebagai Ketua DPR untuk mendukung dan memberikan peran lebih maksimal kepada generasi muda dalam membangun negeri. Puan layak menjadi negarawan karena selalu bertindak dan berfikir ke depan,” terangnya.
Advertisement