Hadiri FFI, Jokowi Bangga Film Indonesia Berprestasi di Kancah Internasional

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengaku bangga industri film Indonesia berhasil meraih banyak prestasi di kancah internasional, meski dalam situasi pandemi Covid-19.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 10 Nov 2021, 22:31 WIB
Diterbitkan 10 Nov 2021, 22:31 WIB
Jokowi saat menghadiri Malam Anugerah FFI 2021 di Jakarta Convention Center Jakarta, Rabu (10/11/2021).
Presiden Jokowi saat menghadiri Malam Anugerah FFI 2021 di Jakarta Convention Center Jakarta, Rabu (10/11/2021).

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengaku bangga industri film Indonesia berhasil meraih banyak prestasi di kancah internasional, meski dalam situasi pandemi Covid-19. Dia mengapreasi empat film Indonesia yang berturut-turut mendapat penghargaan tertinggi di festival film internasional.

"Saya sangat mengapresiasi 4 film Indonesia berturut-turut memenangkan penghargaan tertinggi di festival-festival film terbaik di dunia," ujar Jokowi saat menghadiri Malam Anugerah Festival Film Indonesia (FFI) 2021 di Jakarta Convention Centre (JCC), Rabu (10/11/2021).

Adapun empat film yang dimaksud Jokowi antara lain, Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas karya Edwin yang memenangkan Golden Leopard, penghargaan tertinggi di Festival Film Locarno di Swiss. Kemudian, film YUNI Katua Kamilia Andini yang menang Platform Prize di Toronto International Film Festival 2021.

Selanjutnya, film Laut Memanggilku karya Tumpal Tampubolon memenangkan Sonje Award di Busan Internasional Film Festival 2021. Terakhir, film Monica Vanesa Tedja dengan karya film Dear To Me juga ada di program Open Doors: Shorts di Festival Film Locarno, Swiss pada 2021.

"Ini sangat luar biasa, sekali lagi saya sangat mengapresiasi," ucap Jokowi.

Kuatkan Kolaborasi

Dia senang film-film Indonesia kini memilik prestasi yang mengungguli negara-negara lain di Asia Tenggara. Menurut Jokowi, film-film Indonesia saat ini juga memiliki bermacam-macam sudut cerita.

Misalnya, film yang menceritakan syariah di Aceh. Lalu, fil Invisible Hopes yang mengungkapkan kehidupan nyata anak-anak yang lahir dari ibu narapidana yang terpaksa hidup dan menjadi korban terselebung dibalik penjara.

"Menurut saya sudut-sudut yang diambil, yang kadang-kadang kita tidak mempunyai pikiran kearah itu. Saya kira sebuah pandangan yang tajam yang diwujudkan dalam sebuah film yang sangat apik," kata dia.

Jokowi berharap para sineas film, aktor, aktris, serta seluruh pemangku kepentingan di dunia perfilman Indonesia terus memupuk mimpi besar. Dia juga mendorong para insan film berkolaborasi dengan pusat perfilman dunia untuk mengangkat cerita-cerita unik.

"Menguatkan kolaborasi dengan pusat pusat perfilman dunia menggali dan mengangkat cerita unik, tempat indah dan juga talenta-talenta hebat kita," tutur Jokowi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya